OJK Mau Hapus KBMI 1, Emiten Bank Mini Buka Suara

3 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia — Bank-bank 'mini' buka suara mengenai rencana Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menghapus Kelompok Bank Bermodal Inti (KBMI) I, alias yang memiliki modal inti Rp3 triliun hingga Rp6 triliun.

Tiga emiten bank yang tergolong dalam kelompok tersebut menyatakan siap mengikuti arahan dari otoritas. Hal itu secara terpisah mereka sampaikan dalam keterbukaan informasi yang menjawab permintaan penjelasan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI).

Antara lain, PT Bank Victoria International Tbk. (BVIC), yang menilai kebijakan tersebut bersifat positif, sebagai bagian dari upaya OJK memperkuat daya tahan dan struktur industri perbankan nasional. Bank Victoria mengaku kebijakan itu tidak akan berdampak signifikan pada kelangsungan usaha, kegiatan operasional, kondisi keuangan, dan hal lainnya.

Direksi BVIC menyatakan pihaknya terus memperkuat keunggulan kompetitif baik melalui transformasi digital maupun peningkatan kualitas layanan. Selain itu, bank itu juga terus mengoptimalkan peningkatan permodalan melalui berbagai opsi yang sesuai dengan regulasi, efisiensi operasional, serta ekspansi bisnis yang selektif.

Lebih lanjut, BVIC mengungkapkan akan menyesuaikan timeline setelah menerima arahan resmi dari OJK, mengingat belum ada ketentuan resmi yang mengatur terkait dengan timeline atas rencana kebijakan tersebut.

"Namun demikian, inisiatif penguatan permodalan dan transformasi digital telah berjalan dan akan terus dilanjutkan untuk mendukung pertumbuhan jangka panjang yang berkesinambungan," ujar Direksi BVIC dalam keterbukaan informasi yang dikutip Senin (22/12/2025).

Selanjutnya, bank asal Korea Selatan, PT Bank IBK Indonesia Tbk. (AGRS) mengaku akan menyesuaikan dengan ketentuan OJK lebih lanjut mengenai penghapusan KBMI I. Begitu pula dengan linimasa atau timeline untuk memenuhi ketentuan tersebut, akan menunggu peraturan otoritas lebih lanjut.

Terkait cara pertumbuhan modal, IBK Bank memaparkan itu akan ditempuh secara organik. Adapun saat ini modal bank itu belum mencapai Rp5,7 triliun, dan akan tembus Rp6 triliun tahun depan

"Strategi pemenuhan penambahan modal melalui modal organik perseroan, mengingat modal perseroan saat ini sebesar Rp 5,7 T maka harapannya penambahan modal perseroan akan terpenuhi Rp 6 T setelah tahun 2026, yang diperoleh dari estimasi laba tahun 2025 sebesar Rp 210 M dan proyeksi laba tahun 2026 sesuai RBB sebesar Rp 210 M," terang para manajemen IBK Bank dalam keterbukaan informasi yang dikutip Senin (22/12/2025).

Berikutnya, PT Bank Aladin Syariah Tbk. (BANK) mengatakan siap mengambil langkah-langkah strategis yang diperlukan dalam rangka memenuhi ketentuan OJK nanti.

"Terkait dampak yang mungkin terjadi, dapat kami sampaikan bahwa kami terus akan beradaptasi dan meningkatkan efisiensi operasional sekaligus tetap berkomitmen untuk menjaga kualitas layanan serta meningkatkan kepercayaan Nasabah dan para pemegang saham," terang Corporate Secretary Bank Aladin, Ratna Wahyuni dalam keterbukaan informasi yang dikutip Senin (22/12/2025).

Seperti diberitakan sebelumnya, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae mengatakan perlu penguatan fundamental dan konsolidasi bank-bank berukuran "mini" sebagai agenda strategis yang perlu ditempuh secara terarah dan tentu prudence.

Ia menambahkan, otoritas mendorong kesadaran para bank KBMI I untuk mulai melihat situasi perkembangan ekonomi makro dan mikro, serta kondisi masing-masing bank. Oleh karena itu, Dian mengatakan pihaknya memberikan waktu yang cukup bagi bank-bank mini untuk "naik kelas" atau melakukan konsolidasi dengan baik.

(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]

Read Entire Article
8000hoki online hokikilat online
1000hoki online 5000hoki online
7000hoki online 9000hoki online
800hoki download slot games 2000hoki download slot games
4000hoki download slot games 6000hoki download slot games
Ekonomi Kota | Kalimantan | | |