Niat Cari Air di Makkah, Tidak Disangka Dapat Harta Karun Kiloan Emas

4 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - Wilayah dengan kondisi geografis mayoritas gurun yang kering kerontang seperti Makkah, Arab Saudi, membuat air menjadi prioritas utama. Sebab, air menopang kehidupan banyak orang dibanding benda apapun. Namun, apa jadinya jika orang berniat mencari air di Makkah ternyata malah mendapat harta karun kiloan emas?

Kisah ini bukan fiksi, tetapi benar menimpa Abdul Muthalib, pemimpin Suku Quraisy yang hidup pada 457-579 Masehi. Awalnya dia hendak melakukan penggalian air di Makkah, tepatnya beberapa meter dari Ka'bah. Pasalnya, Makkah berada dalam kondisi kekeringan panjang. 

Sebelumnya, dia mendapat mimpi untuk segera melakukan penggalian. Dalam mimpi ada seseorang yang meminta Muthalib menggali ulang sumur sumber air di lokasi antara Isaf dan Naila, Makkah. Orang tersebut berkata sumur tersebut bisa membuat masyarakat Makkah mendapat air melimpah. 

Keesokan harinya, pria bernama asli Syaibah bin Hasyim ini bergegas mengambil cangkul dan menggali tanah di lokasi berdasarkan petunjuk mimpi. Maka, dia pun memulai penggalian selama berhari-hari.

Cangkul berhasil mencabik tanah hingga kedalaman lebih dari satu meter. Sampai akhirnya, muncul air menyembur dari dalam tanah ke permukaan. Pada titik ini, Abdul Muthalib langsung terperanjat kaget. Bukan soal kemunculan air, tetapi juga benda berkilau emas. 

"Ketika menggali sumur zamzam, Abdul Muthalib menemukan harta karun yang terpendam di dalamnya, berupa dua patung unta dari emas," tulis Sejarawan Jawwad Ali dalam Sejarah Arab Sebelum Islam (1968).

Emas tersebut setelah diangkat memiliki berat kiloan gram. Dipercaya, harta karun milik kaum Jurhum, salah satu suku tertua dan terawal di Arab Saudi. Dalam pertempuran yang membuatnya pergi dari Makkah, mereka meninggalkan harta karun terpendam di sana. Salah satunya kemudian ditemukan oleh Abdul Muthalib. Selain dua patung emas, ditemukan pula pedang dan baju perang. 

Seluruh penemuan tersebut membuat Abdul Muthalib tak gelap mata. Dia memilih mengalihkan harta karun untuk pemeliharaan Ka'bah.  Patung emas tersebut dileburkan guna diubah menjadi pintu Ka'bah. Lalu penemuan lain juga dilebur dan diubah menjadi pernak-pernik di Baitullah.

Setelah penemuan tersebut, Ka'bah peninggalan Nabi Ibrahim semakin ramai dikunjungi berbagai suku di Jazirah Arab. Saat itu belum ada Islam. Islam sendiri baru muncul tahun 610 Masehi.

Begitu juga sumur air yang berhasil direvitalisasi oleh Muthalib. Kelak, sumur tersebut dinamakan sumur air zamzam dan menjadi sumber kehidupan warga Makkah yang tak pernah kering sampai sekarang. Setelah penggalian ulang dan penemuan harta karun, Muthalib makin dihormati penduduk Makkah. Sebab dia menjadi penanggungjawab kebutuhan air dan makanan penduduk Makkah. 

Kiprah Muthalib harus berakhir pada tahun 579 di usia 80 tahun. Sepeninggal Muthalib, Makkah tetap hidup dan perjuangan menjaganya dipegang oleh sang cucu bernama Muhammad yang kelak jadi nabi ke-25 dalam Islam.


(mfa)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Lirik Prospek Bisnis Produk Perawatan Rambut Lokal Go Global

Next Article Kisah Nyata, Harta Karun 30 Ribu Ton Emas Ditemukan Dekat Jakarta

Read Entire Article
8000hoki online hokikilat online
1000hoki online 5000hoki online
7000hoki online 9000hoki online
Ekonomi Kota | Kalimantan | | |