Ekspornya Melonjak 1.000%, Apa Istimewanya Belimbing Indonesia?

4 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia- Belimbing mungkin sekilas hanya buah tropis biasa dengan rasa manis asam menyegarkan. Namun siapa sangka, daun dari pohon ini menyimpan manfaat kesehatan yang kian dicari dunia. Dari ramuan tradisional hingga formulasi modern, daun belimbing dikenal sebagai penurun tekanan darah, pereda nyeri sendi, hingga antioksidan alami.

Popularitasnya kini menyeberangi samudera, dan dalam kejutan diplomatik dagang yang manis, Republik Dominika tiba-tiba muncul sebagai pasar utama baru bagi ekspor daun belimbing Indonesia.

Setelah lima tahun absen dari daftar pembeli, Republik Dominika mendadak mengimpor daun belimbing dari Indonesia senilai US$52.900 dengan volume mencapai 6.000 kilogram pada 2024. Padahal, dari 2019 hingga 2023, catatan ekspor ke negara ini nihil. Lonjakan ini bukan hanya signifikan secara angka, tetapi juga menandai terbukanya jalur ekspor baru yang sebelumnya tidak terpetakan dalam peta dagang rempah dan herbal Tanah Air.

Secara keseluruhan, ekspor daun belimbing Indonesia melonjak tajam pada 2024.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor sebesar US$62.576 dengan volume mencapai 8.769 kilogram. Ini mencerminkan pertumbuhan lebih dari 1.058% dibanding tahun sebelumnya yang hanya mencatat nilai ekspor sebesar US$5.400 dan volume 2.125 kilogram. Lonjakan terbesar dalam enam tahun terakhir ini tentu bukan kebetulan.

Buah Belimbing. (Dok Pixabay)Foto: Buah Belimbing. (Dok Pixabay)
Buah Belimbing. (Dok Pixabay)

Jika ditarik mundur, tren ekspor daun belimbing sejak 2019 menunjukkan pergerakan yang fluktuatif. Nilai ekspor sempat menyentuh US$1.728 pada 2019 dengan volume 568 kilogram, lalu turun ke US$791 pada 2020 dan semakin merosot di 2021 menjadi US$572 dengan volume hanya 152 kilogram. Pemulihan mulai tampak di 2022, dengan nilai ekspor naik ke US$1.512 dan volume 1.177 kilogram. Namun, pencapaian 2024 jauh melampaui semua catatan sebelumnya.

Fenomena ini patut dicermati dalam konteks tren global yang semakin melirik pengobatan herbal dan tanaman fungsional. Negara-negara non-tradisional seperti Republik Dominika mulai menjajaki sumber bahan alami dari Asia Tenggara. Indonesia, sebagai salah satu penghasil tanaman herbal tropis, masuk radar. Daun belimbing, dengan khasiatnya dan ketersediaan melimpah, menjadi komoditas yang menjanjikan.

Ada pula kemungkinan peran diaspora Indonesia, investor herbal, atau perusahaan farmasi setempat yang mulai melakukan uji coba bahan baku asal Indonesia. Dukungan dari Kementerian Perdagangan yang terus menjajaki pasar nontradisional untuk rempah dan tanaman obat juga bisa menjadi katalis dari ekspansi ini. Yang pasti, masuknya Dominika sebagai pembeli terbesar menandai peluang yang tak boleh dilewatkan, apalagi jika mampu dikonsolidasikan menjadi kontrak dagang jangka panjang.

Kini tantangannya adalah menjaga kesinambungan pasokan dan kualitas, sekaligus menggali potensi negara-negara lain di kawasan Karibia dan Amerika Latin. Jika tren ini berlanjut, bukan mustahil daun belimbing Indonesia akan menjadi ikon ekspor herbal baru yang membawa harum nama negeri di pasar global yang selama ini belum tergarap optimal.

CNBC Indonesia Research

(emb/emb)

Read Entire Article
8000hoki online hokikilat online
1000hoki online 5000hoki online
7000hoki online 9000hoki online
Ekonomi Kota | Kalimantan | | |