Netanyahu Uring-uringan soal Gaza, Pecat Penasihat Keamanan Israel

3 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memecat penasihat keamanan nasionalnya, Tzachi Hanegbi, di tengah gejolak internal di pemerintahan dan tekanan besar atas perang di Gaza serta kegagalan intelijen pada serangan Hamas 7 Oktober 2023.

Hanegbi, yang telah menjabat selama 3 tahun sebagai kepala Dewan Keamanan Nasional (NSC), mengumumkan pemecatannya pada Selasa (21/10/2025) malam waktu setempat.

"Perdana Menteri Netanyahu memberi tahu saya hari ini tentang niatnya untuk menunjuk kepala baru Dewan Keamanan Nasional," kata Hanegbi dalam pernyataannya, dilansir Al Jazeera.

"Dengan demikian, masa jabatan saya sebagai penasihat keamanan nasional dan kepala Dewan Keamanan Nasional berakhir hari ini."

Beberapa jam kemudian, kantor Perdana Menteri Israel mengonfirmasi keputusan tersebut. Dalam pernyataannya, kantor Netanyahu menyebut bahwa wakil kepala NSC, Gil Reich, akan diangkat sebagai penjabat kepala lembaga itu.

"Perdana Menteri Benjamin Netanyahu berterima kasih kepada Tzachi Hanegbi atas pengabdiannya sebagai kepala Dewan Keamanan Nasional selama tiga tahun terakhir, dan mendoakan kesuksesan besar serta kesehatan yang baik baginya di masa depan," bunyi pernyataan resmi.

Pemecatan Hanegbi bukan kejutan bagi publik Israel. Selama berminggu-minggu, media setempat melaporkan adanya ketegangan antara Netanyahu dan Hanegbi, terutama terkait strategi perang di Gaza. Hanegbi disebut menentang rencana militer untuk mengambil alih penuh Kota Gaza, dan sebaliknya mendukung upaya mencapai kesepakatan parsial dengan Hamas.

Perbedaan pandangan itu diyakini memperdalam jurang antara Hanegbi dan Netanyahu, yang selama ini dikenal sebagai sekutu politik lama di Partai Likud.

"Selama beberapa waktu, terdapat perbedaan strategis antara keduanya, khususnya mengenai bagaimana perang ini seharusnya diakhiri," tulis salah satu laporan media Israel.

Dalam pernyataan pengundurannya, Hanegbi juga menyerukan penyelidikan menyeluruh atas kegagalan besar yang menyebabkan serangan Hamas ke wilayah selatan Israel pada 7 Oktober 2023, serangan yang menewaskan lebih dari 1.200 warga Israel dan memicu perang di Gaza terbaru yang hingga kini belum berakhir.

"Kegagalan yang mengerikan itu harus diselidiki secara menyeluruh untuk memastikan pelajaran yang tepat dapat diambil dan untuk membantu memulihkan kepercayaan yang telah hancur," tulis Hanegbi.

Ia juga mengakui turut memikul tanggung jawab atas kegagalan tersebut.

Namun, hingga kini pemerintahan Netanyahu belum membentuk komisi resmi untuk menyelidiki tragedi itu. Pihak oposisi menuduh Netanyahu sengaja menunda proses tersebut untuk menghindari tanggung jawab politik.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Hamas Setuju Gencatan Senjata, Ini Jawaban Israel dan AS

Read Entire Article
8000hoki online hokikilat online
1000hoki online 5000hoki online
7000hoki online 9000hoki online
800hoki download slot games 2000hoki download slot games
4000hoki download slot games 6000hoki download slot games
Ekonomi Kota | Kalimantan | | |