Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Pan Indonesia Tbk. (PNBN) alias Panin Bank mencatatkan laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik sebesar Rp731,50 miliar pada kuartal I-2025. Perolehan itu naik 6,44% secara tahunan atau year on year (yoy) dibandingkan setahun sebelumnya sebesar Rp687,20 miliar.
Merinci laporan keuangannya yang berakhir pada periode akhir Maret 2025, Panin Bank mencatatkan pendapatan bunga sebesar Rp3,93 triliun, naik 2,49% yoy. Beban bunga ikut naik 15,86% yoy menjadi Rp2,17 triliun. Alhasil, pendapatan bunga bersih turun 6,28% menjadi Rp2,17 triliun.
Sementara itu, beban operasional selain bunga tercatat menipis 5,66% yoy menjadi Rp1,21 triliun sepanjang tiga bulan tahun ini. Itu mengakibatkan laba operasional Panin Bank turun 7,04% yoy menjadi Rp958,52 miliar.
Namun demikian, bank milik keluarga Gunawan itu berhasil meraup laba non operasional sebesar Rp2,55 miliar, yang terdiri dari keuntungan penjualan aset tetap dan investaris serta pendapatan non operasional lainnya. Jumlah itu berbalik dari rugi non operasional tahun lalu yang mencapai Rp98,99 miliar.
Lantas, laba periode berjalan sebelum pajak naik menjadi Rp962,07 miliar dari setahun sebelumnya Rp932,15 miliar.
Pada fungsi intermediasi, Panin Bank mencatatkan penyaluran kredit naik sangat tipis 0,67% yoy menjadi Rp145,06 triliun pada kuartal I-2025.
Kualitas kredit pun memburuk dengan rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) gross naik menjadi 3,33% dari setahun sebelumnya 3,17%. NPL net juga naik menjadi 0,89% dari sebelumnya 0,49%.
Pada pendanaan, Panin Bank menghimpun total dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp149,58 triliun, naik 5,41% yoy pada kuartal I-2025.
Dengan demikian, rasio pinjaman terhadap simpanan atau loan to deposit ratio (LDR) melonggar menjadi 90,45% dari setahun sebelumnya 97,47%.
Total aset Panin Bank tercatat sebesar Rp228,87 triliun, naik dari setahun sebelumnya Rp221,99 triliun.
(ayh/ayh)
Saksikan video di bawah ini:
Video: BRI Cetak Laba Rp13,80 Triliun di Q1-2025
Next Article Survei BI: Bankir Seleksi Ketat Penyaluran Kredit Awal Tahun Ini