Jakarta, CNBC Indonesia - Media ekonomi terbesar dan terintegrasi CNBC Indonesia menggelar CNBC Indonesia Awards 2025 dengan mengusung tema "Turning Turbulence into Triumph: Resilience, Vision, and Growth in Changing Global Landscape". Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi kepada berbagai sektor usaha dan industri, serta sosok yang memiliki andil dalam membawa dampak positif terhadap kemajuan ekonomi tanah air.
Untuk kategori Leader in Building Sustainable Blue Economy and Ocean Sustainability diberikan kepada Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono. Ia dianggap berhasil membangun tata kelola laut, kerangka kebijakan lintas sektor, dan satu-satunya bahasa yang menyatukan konservasi, budidaya, ketahanan pangan, fiskal negara, diplomasi global, dan partisipasi masyarakat pesisir. Ekonomi biru, pada akhirnya menjadi ideologi pembangunan.
"Terima kasih atas penghargaan yang diberikan CNBC. Memang kita harus menjaga ekologi, karena pertumbuhan manusia terus meningkat. Kalau tidak melakukan langkah-langkah atau variabel yang bisa menahan laju tekanan terhadap ekologi tentu akan berakhir. Karena bawah laut adalah ibunya ekologi. Kalau lautnya rusak, maka dunia berakhir," ujarnya, Kamis, (11/12/2025).
Untuk diketahui, Trenggono sukses melahirkan dua regulasi paling penting dalam sejarah KKP: PP Nomor 11 Tahun 2023 tentang Penangkapan Ikan Terukur berbasis kuota dan PP Nomor 26 Tahun 2023 tentang Pengelolaan Hasil Sedimentasi di Laut.
Keduanya menjadi arsitektur kebijakan yang memutus praktik eksploitasi tanpa batas dan menggantinya dengan model pemanfaatan yang terukur, bertahap, berbasis sains, dan berpihak pada kesejahteraan jangka panjang.
Penangkapan ikan tidak berfokus tentang banyaknya kapal dan hasil tangkapan saja, namun juga tentang memastikan bahwa populasi ikan tetap tersedia, habitat tetap utuh, dan nelayan tetap memperoleh mata pencaharian bukan hanya hari ini tetapi juga generasi setelahnya.
Sementara pengelolaan sedimentasi menegaskan sikap penting: laut bukan halaman belakang industri, dan aktivitas di pesisir hanya sah jika menjaga keberlanjutan ekosistem yang menopangnya. Arah kebijakan tidak berhenti pada penangkapan. Trenggono menyadari bahwa masa depan ekonomi laut tidak dapat bersandar pada eksploitasi semata.
Sampai hari ini, ekonomi biru tetap menjadi jembatan antara ekosistem dan kesejahteraan. Ia menjadi pengingat bahwa pembangunan bukan pertempuran antara manusia dan alam, harus menjadi kolaborasi antara keduanya.
Selama arah itu terus dijaga, nama Sakti Wahyu Trenggono akan terus menempati satu ruang di sejarah pembangunan kelautan Indonesia, sebagai menteri yang mengelola laut, juga sebagai arsitek yang mengubah cara bangsa ini memahami laut.
(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]

2 hours ago
3

















































