Jakarta, CNBC Indonesia - Pihak berwenang Israel resmi membatalkan visa untuk 27 anggota parlemen, wali kota, dan pejabat terpilih Prancis yang dijadwalkan mengunjungi Israel dan Tepi Barat yang diduduki.
Laporan Anadolu Agency (AA) pada Selasa (22/4/2025) menyebut pembatalan dilakukan sebagai tindakan balasan terhadap Presiden Prancis Emmanuel Macron atas rencananya untuk mengakui negara Palestina.
Sebelumnya Delegasi Prancis dijadwalkan tiba di Israel pada Selasa. Menurut harian Israel Haaretz, visa masuk awal delegasi Prancis telah disetujui sekitar sebulan yang lalu.
Dalam pernyataan bersama pada Senin, Partai Ekologis Prancis dan Partai Komunis menyebut tindakan Israel sebagai "hukuman kolektif" dan mendesak Macron untuk campur tangan.
"Pencabutan izin kami untuk memasuki Israel 48 jam sebelum keberangkatan kami merupakan pelanggaran besar terhadap hubungan diplomatik dengan negara Prancis dan mandat kami sebagai perwakilan terpilih republik," kata pernyataan itu.
"Hal itu memerlukan sikap tegas dari otoritas tertinggi negara kita," katanya. "Dengan sengaja mencegah perwakilan terpilih dan anggota parlemen dari [pengakuan negara Palestina] tidak dapat dibiarkan tanpa konsekuensi."
Pada tanggal 9 April, Macron mengatakan bahwa Prancis berencana untuk mengakui negara Palestina dan dapat melakukannya paling cepat pada Juni mendatang.
Israel sebelumnya juga telah menolak masuknya dua anggota parlemen Inggris pada awal April, dengan alasan dukungan mereka terhadap Palestina.
Delegasi internasional dan asing hanya dapat mengakses wilayah Palestina yang diduduki melalui pos pemeriksaan Israel, di mana banyak yang ditolak masuk dengan dalih mendukung Palestina.
(tfa/tfa)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Prancis Mau Akui Negara Palestina, Israel Murka
Next Article Israel Sahkan RUU Ganti Nama Tepi Barat Palestina Jadi Yudea & Samaria