Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia (BEI) memantau ketat pola pergerakan Unusual Market Activity (UMA) atas empat saham sekaligus mulai Rabu, (10/12/2025). Emiten tersebut dipantau karena terjadi kenaikan harga saham yang tidak wajar.
Adapun keempat emiten yang dimaksud antara lain, PT Metro Healthcare Indonesia Tbk. (CARE), PT Ketrosden Triasmitra Tbk. (KETR), PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk. (GMFI) dan PT Kioson Komersial Indonesia Tbk. (KIOS).
Mengutip keterbukaan informasi BEI, saham tersebut bergerak di luar kebiasaan (Unusual Market Activity). Langkah tersebut dilakukan untuk melindungi investor, khususnya pemegang saham ketiga emiten tersebut.
"Pengumuman Unusual Market Activity (UMA) tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal," tulis manajemen BEI, dikutip dari laman resminya.
Informasi terakhir mengenai CARE yang merupakan emiten layanan kesehatan ini adalah informasi tanggal 4 Desember 2025 yang dipublikasikan melalui website PT Bursa Efek Indonesia perihal laporan bulanan registrasi pemegang efek.
"Sehubungan dengan terjadinya UMA atas saham CARE tersebut, perlu kami sampaikan bahwa Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini," tulisnya.
Mengutip data pasar, saham CARE bergerak naik 13,73% di harga Rp580 per saham pada perdagangan kemarin. Di sisi lain, saham CARE telah naik 70.59% selama satu bulan. Sementara dalam year to date naik 205.26%.
Dengan pengumuman ini, para investor diharapkan untuk memperhatikan jawaban emiten atas permintaan konfirmasi Bursa, mencermati kinerja emiten dan keterbukaan informasinya, mengkaji kembali rencana corporate action emiten apabila rencana tersebut belum mendapatkan persetujuan RUPS, serta mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi.
Sama halnya dengan CARE, BEI juga memberi perhatian khusus bagi saham KETR karena adanya volatilitas transaksi yang dianggap tak wajar. Adapun keterangan terakhir soal KETR tertuang pada keterbukaan informasi tanggal 3 Desember 2025 perihal laporan kepemilikan atau setiap perubahan kepemilikan saham perusahaan terbuka
Selama perdagangan hari ini, saham emiten infrastruktur ini naik 24,87% di level Rp1.205 Adapun saham KETR terpantau naik 171.40% dalam periode bulanan, dan telah naik 588.57% selama year to date (YTD).
Di sisi lain, perusahaan KIOS juga dipelototi BEI akibat transaksinya yang tidak wajar. Padahal, sebelumnya, perseroan telah mempublikasikan penjelasan atas volatilitas transaksi pada tanggal 9 Desember 2025.
Sepanjang perdagangan kemarin, KIOS bergerak naik 20,45% di level Rp159 per saham. Adapun sebulan ke belakang sahamnya telah naik 101.27% dan secara year to date naik 218.00%.
(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]

1 hour ago
1

















































