Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas dunia akhirnya melesat signifikan dan berhasil kembali ke level psikologis US$4.000 per troy ons usai jatuh cukup dalam sejak beberapa hari terakhir.
Harga emas menguat seiring tingginya permintaan dari bank sentral, kebijakan The Federal Reserve (The Fed) pangkas suku bunga, hingga investor menilai kesepakatan gagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China kurang sukses.
Pada perdagangan Kamis (30/10/2025), harga emas dunia melesat 2,39% di level US$4.023,22 per troy ons. Penguatan ini berhasil menghapus pelemahan dua hari perdagangan sebelumnya dan berhasil membuat harga emas kembali ke level psikologis US$4.000 per troy ons.
Pada perdagangan hari ini Jumat (31/10/2025) hingga pukul 06.08 WIB, harga emas dunia di pasar spot menguat 0,16% di posisi US$4.029,56 per troy ons.
Harga emas naik 2% pada perdagangan Kamis, didorong oleh pemangkasan suku bunga The Federal Reserve (The Fed) serta ketidakpastian yang masih ada terkait hasil kesepakatan dagang antara AS dengan China.
Presiden AS Donald Trump mengatakan pada Kamis bahwa ia akan mengurangi tarif terhadap China dari 57% menjadi 47% dengan imbalan Beijing melanjutkan pembelian kedelai dan ekspor tanah jarang AS, serta menindak perdagangan fentanil ilegal.
"Anda telah melihat sedikit pelemahan pada emas, tetapi ketika detail kesepakatan antara AS dengan China terungkap dan orang-orang menyadari bahwa itu adalah perjanjian yang cukup hampa, Anda telah melihat pasar kehilangan optimisme bahwa perang dagang telah berakhir," ujar Jeffrey Christian, mitra pengelola CPM Group.
Pasar ekuitas jatuh karena kekhawatiran bahwa gencatan senjata mungkin akan cepat berlalu.
Sementara itu, The Federal Reserve (The Fed) AS menurunkan suku bunga pada Rabu, sesuai dengan ekspektasi pasar, tetapi mengisyaratkan bahwa itu mungkin merupakan penurunan terakhir tahun ini karena penutupan pemerintah yang sedang berlangsung mengancam ketersediaan data ekonomi utama.
Emas sebagai aset safe haven menjadi lebih menarik dalam lingkungan suku bunga rendah karena merupakan aset yang tidak memberikan imbal hasil. Emas juga cenderung berkembang pesat selama periode ketidakpastian geopolitik dan ekonomi.
Wells Fargo Investment Institute menaikkan target harga emas akhir tahun 2026 ke kisaran US$4.500-US$4.700 per troy ons, naik dari US$3.900-$4.100 per troy ons sebelumnya, dengan alasan ketidakpastian geopolitik dan kebijakan perdagangan.
"Kami memperkirakan tanda tanya ini akan terus mendukung permintaan swasta dan resmi serta mendorong harga yang lebih tinggi," menurut catatan para analis.
Permintaan Emas Global Naik 3%
Permintaan emas global naik 3% secara tahunan (yoy) menjadi 1.313 metrik ton, angka kuartalan tertinggi yang pernah tercatat, pada kuartal ketiga seiring melonjaknya permintaan investasi, ungkap Dewan Emas Dunia (World Gold Council) pada Kamis.
Harga emas spot (XAU) naik 50% sepanjang tahun ini setelah mencapai rekor tertinggi US$4.381 per troy ons pada 20 Oktober karena permintaan aset safe haven yang didorong oleh ketegangan geopolitik, ketidakpastian tarif AS, dan gelombang pembelian karena takut ketinggalan atau "FOMO" yang baru-baru ini terjadi.
"Prospek emas tetap optimis, karena pelemahan dolar AS yang berkelanjutan, ekspektasi suku bunga yang lebih rendah, dan ancaman stagflasi dapat semakin mendorong permintaan investasi. Riset kami menunjukkan pasar belum jenuh," ujar Louise Street, analis pasar senior di Dewan Emas Dunia.
Permintaan emas batangan dan koin naik 17% pada kuartal ketiga, dipimpin oleh India dan China, sementara arus masuk ke dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) emas yang didukung secara fisik melonjak 134%, menurut World Gold Coundil (WGC), sebuah badan industri yang anggotanya adalah penambang emas global.
Bersama-sama, kategori-kategori ini mengimbangi penurunan tajam yang berkelanjutan dalam fabrikasi perhiasan emas, kategori permintaan fisik terbesar, yang turun 23% menjadi 419,2 ton karena harga yang tinggi memengaruhi pembelian oleh pembeli di seluruh dunia.
Bank sentral, sumber utama permintaan emas lainnya, meningkatkan pembelian sebesar 10% menjadi 219,9 ton pada kuartal ketiga, WGC memperkirakan, berdasarkan pembelian yang dilaporkan dan penilaiannya terhadap pembelian yang tidak dilaporkan.
Bank sentral telah membeli 634 ton pada Januari-September. Permintaan ini hanya tertinggal dari level tertinggi yang luar biasa dalam tiga tahun terakhir, tetapi jauh di atas level pra-2022.
Di sisi pasokan, daur ulang naik 6% dan produksi tambang meningkat 2% pada kuartal ketiga, sehingga pasokan emas triwulanan mencapai rekor tertinggi.
Pages

 7 hours ago
                                2
                        7 hours ago
                                2
                    
















































