Harga Emas Kembali Cetak Rekor, Level US$3.100 Bukan Lagi Mimpi

3 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Lagi-lagi harga emas dunia mencetak rekor tertinggi sepanjang sejarah. Tak kenal lelah, harga emas terus mengalami kenaikan. Ketegangan Timur Tengah hingga kekhawatiran tarif dagang memicu kenaikan harga emas.

Pada perdagangan Selasa (18/3/2025), harga emas dunia di pasar spot melejit 1,08% di level US$3.033,95 per troy ons. Harga penutupan tersebut menjadi harga tertinggi sepanjang masa perdagangan emas. Kini mimpi harga emas menuju level US$3.100 per troy ons tinggal butuh beberapa langkah lagi.

Pada perdagangan hari ini Rabu (19/3/2025) hingga pukul 06.00 WIB, harga emas dunia di pasar spot menguat 0,01% di posisi US$3.034,19 per troy ons.

Harga emas naik 1% hingga mencapai rekor tertinggi baru pada perdagangan Selasa, bertahan di atas angka US$3.000 per troy ons. Meningkatnya ketegangan Timur Tengah dan ketidakpastian perdagangan akibat rencana tarif Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memicu permintaan untuk aset safe haven tersebut.

Emas batangan, yang memiliki performa luar biasa tahun lalu, telah mempertahankan momentumnya tahun ini juga, naik lebih dari 15% tahun ini dan mencapai rekor tertinggi 14 kali.

"Meningkatnya ketegangan di Timur Tengah saat Israel melancarkan serangan militer terhadap target Hamas di Gaza, yang mengancam akan merusak gencatan senjata telah menyuntikkan permintaan baru ke emas," ujar Nicky Shiels, kepala strategi logam di MKS PAMP SA, kepada Reuters.

Serangan udara Israel menewaskan lebih dari 400 orang di Gaza, mengancam gencatan senjata selama dua bulan.

Sementara itu, Donald Trump telah meluncurkan serangkaian rencana tarif AS, termasuk bea masuk tetap sebesar 25% untuk baja dan aluminium yang mulai berlaku pada bulan Februari, serta tarif timbal balik dan sektoral yang katanya akan diberlakukan pada tanggal 2 April.

Emas secara tradisional dianggap sebagai investasi yang aman selama periode ketidakstabilan ekonomi atau geopolitik.

Investor sekarang akan mencermati pembicaraan Trump dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, di mana ia diharapkan untuk mendorong gencatan senjata Ukraina, serta pertemuan kebijakan moneter The Federal Reserve (The Fed) pada hari Rabu.

Menurut FedWatch Tool milik CME Group, pelaku pasar memperkirakan The Fed akan mempertahankan suku bunga tidak berubah pada hari Rabu, sementara mereka melihat peluang penurunan suku bunga hampir 66% pada bulan Juni.

"Jika emas bertahan di atas US$3.040 per troy ons, level resistensi berikutnya diproyeksikan pada US$3.080 per troy ons sebagai skenario ekstrem," ujar Razan Hilal, analis pasar di City Index.


CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(saw/saw)

Read Entire Article
8000hoki online hokikilat online
1000hoki online 5000hoki online
7000hoki online 9000hoki online
Ekonomi Kota | Kalimantan | | |