Para penambang yang tergabung dalam serikat pekerja utama Bolivia bentrok dengan polisi dalam aksi protes di La Paz, Selasa waktu setempat, menyusul keputusan pemerintah mencabut subsidi bahan bakar. Kebijakan tersebut memicu kenaikan harga solar dan bensin, yang berdampak pada lonjakan tarif transportasi serta harga kebutuhan pokok. (REUTERS/Claudia Morales)
Pasukan keamanan menutup akses menuju Plaza Murillo di La Paz, lokasi istana presiden dan Kongres, saat ratusan demonstran berusaha menerobos zona terlarang. Aparat menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa yang terus mendesak masuk ke pusat pemerintahan. (REUTERS/Claudia Morales)
Aksi tersebut melibatkan penambang dan pekerja pabrik yang dimobilisasi untuk hari kedua berturut-turut. Para pengunjuk rasa melemparkan petasan dan meledakkan dinamit ketika bergerak maju melalui kota, menambah kekacauan di jalan-jalan yang sudah diblokir oleh kelompok-kelompok saingan. (REUTERS/Claudia Morales)
Bentrok membuat situasi di sejumlah titik kota menjadi tegang, dengan asap gas air mata menyelimuti area sekitar pusat pemerintahan. Aktivitas warga dan lalu lintas pun terganggu akibat penutupan jalan oleh aparat keamanan. (REUTERS/Claudia Morales)
Pihak berwenang melaporkan sedikitnya dua orang ditangkap dan empat polisi mengalami luka-luka dalam kerusuhan tersebut. Hingga malam hari, aparat masih bersiaga untuk mencegah massa mendekati kawasan Plaza Murillo. (REUTERS/Claudia Morales)
Kerusuhan terjadi meski pemerintah telah mengundang para pemimpin COB untuk membuka dialog. Setelah berkonsultasi dengan afiliasi regional, sekretaris eksekutif serikat pekerja menyatakan kesediaan menghadiri pembicaraan, namun menegaskan bahwa demonstrasi di sekitar pusat pemerintahan akan terus berlanjut sampai tuntutan mereka dipenuhi. (REUTERS/Claudia Morales)

3 hours ago
1

















































