Jakarta, CNBC Indonesia - Teknologi kecerdasan buatan (AI) masih akan menjadi tema besar pada 2026 mendatang. Mitra pengelola dana lindung nilai (hedge fund) Balyasny Asset Management, Dmitry Balyasny, mengatakan AI akan membawa kejutan positif atau negatif. Namun, semua skenario akan memiliki dampak risiko.
Balyasny mengatakan jika terjadi penurunan permintaan AI, dampaknya akan besar bagi raksasa teknologi berskala besar yang sudah menggelontorkan investasi jumbo untuk pengembangan AI.
Menurutnya, jika permintaan seret, ada kemungkinan raksasa teknologi mengubah rencana pengeluaran mereka karena tidak mencapai monetisasi yang dibutuhkan. Hal ini akan menjadi kejutan yang merugikan.
Di sisi lain, jika industri AI berkembang lebih cepat dari yang diprediksi, masyarakat umum akan merasakan dampaknya. Misalnya, gelombang PHK yang kian membludak dan pengangguran yang makin bertahmbah.
Pasalnya, perkembangan yang terlalu cepat akan membuat tenaga kerja tergopoh-gopoh untuk beradaptasi dan menangkap peluang dari AI. Hal ini disampaikan Balyasny dalam diskusi di acara Abu Dhabi Finance Week.
"Kedua skenario itu bisa menciptakan ketidakstabilan. Namun, saya rasa arahnya lebih condong ke pertumbuhan yang berkelanjutan," ia menuturkan, dikutip dari Reuters, Rabu (10/12/2025).
Sebagai informasi, Balyasny Asset Management mengelola dana sebesar US$31 miliar atau setara Rp517 triliun.
(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]

6 hours ago
3
















































