Jakarta, CNBC Indonesia - Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) berkomitmen meningkatkan kolaborasi antara pemerintah dan swasta. Hal ini ditujukan guna meningkatkan kepercayaan investor yang ingin masuk ke KEK.
Upaya kolaborasi ini diwujudkan dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) KEK Triwulan III-2025 yang mengundang seluruh Badan Usaha Pembangun dan Pengelola (BUPP) KEK, pelaku usaha, hingga kementerian/lembaga terkait.
Plt. Sekretaris Jenderal Dewan Nasional KEK, Rizal Edwin Manansang mengatakan, Rakernas KEK kali ini membahas berbagai macam permasalahan yang terjadi di KEK sekaligus mencari jalan keluar terbaik.
"Kami berharap semoga apa yang kami bahas ini bisa mendapatkan jalan keluar dengan demikian akan meningkatkan lagi kepercayaan investor terhadap pelaksanaan kegiatan di KEK," kata dia kepada CNBC Indonesia di Jakarta, Rabu (22/10/2025).
Selain itu, lanjut Edwin, Dewan KEK Nasional sedang melakukan pengumpulan data ekonomi di 25 KEK seluruh Indonesia. Pengumpulan data ini bertujuan untuk mempermudah proses evaluasi atas kinerja KEK pada masa mendatang.
Proses pengumpulan data ini dilakukan melalui koordinasi dengan seluruh pelaku usaha dan badan usaha yang sudah memiliki Nomor Pelaku Usaha dan akun Indonesia National Single Window (INSW). Para pelaku usaha tersebut bisa memasukkan datanya melalui sistem aplikasi KEK yang ada di INSW.
Dalam acara yang sama, Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso mengatakan, secara kumulatif hingga kuartal III-2025, KEK berhasil merealisasikan investasi Rp 314 triliun dan berhasil menyerap 237.304 tenaga kerja langsung maupun tidak langsung yang berasal dari 351 pelaku usaha yang telah memiliki Nomor Identitas Pelaku Usaha.
Selain itu, KEK juga telah berhasil mencatatkan nilai ekspor sebesar Rp 90,51 triliun dan diperkirakan akan terus meningkat seiring penambahan kegiatan usaha di KEK.
Kehadiran KEK terbukti mampu mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah. Dalam hal ini, hampir semua daerah yang memiliki KEK dapat mencatatkan pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di atas rata-rata nasional.
"Alhamdulillah hampir semua daerah yang ada lokasi KEK-nya di sana PDRB-nya di angka di atas PDB Nasional," imbuh dia.
Selain itu, nilai Incremental Capital Output Ratio (ICOR) dari KEK-KEK di Indonesia tercatat sebesar 2,5 sampai 3 atau lebih baik dibandingkan ICOR secara nasional yang masih di level 6. Hal ini menandakan investasi di KEK tergolong efektif dan efisien dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah.
(dpu/dpu)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article
Video: Prabowo Gelontorkan Rp24,44 T Insentif Pertumbuhan Ekonomi