2 hours ago
2
Jakarta, CNBC Indonesia - Keputusan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa untuk tidak menaikkan menahan atau tarif cukai hasil tembakau (CHT) dan harga jual eceran rokok dinilai menjadi momentum yang tepat bagi industri hasil tembakau untuk melakukan konsolidasi dan menata kembali usahanya.
Pasalnya, Ekonom Universitas Paramadina Wijayanto Samirin menilai industri hasil tembakau selama 3 hingga 4 tahun terakhir selalu dihadapi dengan tarif CHT yang terus meningkat. Hal ini membuat industri sulit untuk berkembang.
"Jadi di freeze cukainya, di freeze harganya. Ini memberikan kesempatan bagi industri untuk CHT untuk melakukan konsolidasi, untuk kemudian menata diri. Karena selama 3-4 tahun terakhir industri ini dihunjam dengan beberapa kebijakan yang salah satunya adalah cukai yang terus menerus meningkat," ujar Wijayanto di Program Manufacture Check CNBC Indonesia, dikutip Rabu (15/10/2025).
Menurut Wijayanto, langkah menahan tarif CHT juga dapat mencegah meluasnya pasar rokok ilegal yang kini diperkirakan mencapai 14%-15% dari total pasar nasional.
Industri hasil tembakau (IHT) merupakan sektor padat karya yang memberikan kontribusi besar terhadap penerimaan negara melalui pajak dan cukai. Namun, tanpa kepastian regulasi dan penegakan hukum yang kuat, industri ini akan sulit bertahan di tengah persaingan tidak sehat dengan produk ilegal.
"Harga rokok sudah sangat tinggi. Kemudian yang kedua, daya beli masyarakat sedang rendah. Yang ketiga, ada pasar rokok ilegal yang mereka bertumbuh pesat. Maka karena ini menjadi elastis, banyak yang lari kemudian ke rokok ilegal. Jadi sudah tepat ditahan cukainya, tetapi ini tidak cukup," ujarnya.
Maka dari itu, dirinya mengusulkan pemerintah untuk menerapkan kebijakan moratorium kenaikan cukai hasil tembakau hingga 3 tahun ke depan untuk kembali memulihkan industri rokok.
Kebijakan tersebut juga dapat mendukung rencana Menteri Keuangan untuk konversi industri rokok ilegal di dalam negeri menjadi legal.
"Kalau mereka tahu cukai ini akan naik terus, maka insentif bagi mereka untuk bertumbuh menjadi besar. Ketika di freeze, saya melihat potensi mereka untuk mengkonversi diri menjadi produsen legal, ini cukup besar," ujarnya.
(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article
Purbaya: Kebijakan Cukai Tidak Boleh Bunuh Industri Rokok
