China Respons Israel Akhiri Gencatan Senjata-Bombardir Gaza

17 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - China memberi pernyataan khusus terkait kembali memanasnya situasi Gaza. Kementerian Luar Negeri pemerintah Presiden Xi Jinping menyerukan langkah-langkah segera untuk mencegah "bencana kemanusiaa" baru, kembali terjadi di Gaza.

Diketahui sebelumnya, Israel melancarkan serangan udara Selasa (18/3/2025) dini hari, di tengah macetnya pembicaraan perpanjangan gencatan senjata. Dilaporkan sedikitnya 220 orang tewas dalam serangan itu.

"China sangat prihatin dengan situasi terkini antara Israel dan Palestina," kata juru bicara kementerian luar negeri Mao Ning, dikutip AFP.

"Menyerukan ke kedua pihak untuk menghindari tindakan apa pun yang dapat menyebabkan eskalasi situasi, dan mencegah bencana kemanusiaan berskala lebih besar".

Sebelumnya, Israel menyerang sejumlah lokasi di Gaza termasuk bagian utara, Kota Gaza, Deir al-Balah, Khan Younis, dan Rafah yang terletak di bagian tengah dan selatan Jalur Gaza. Militer Israel menyatakan bahwa mereka telah menyerang puluhan sasaran dan akan terus melakukan operasi militer selama dianggap perlu.

"Israel akan, mulai sekarang, bertindak melawan Hamas dengan meningkatkan kekuatan militer," kata pernyataan kantor Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu.

Dilaporkan pula bagaimana Amerika Serikat (AS) telah mengetahui operasi tersebut. Sekretaris Pers Gedung Putih Karoline Leavitt mengonfirmasi bahwa pemerintahan Presiden Donald Trump telah diajak berkonsultasi sebelum serangan Selasa dilakukan.

"Seperti yang telah diperjelas oleh Presiden Trump, Hamas, Huthi, Iran, semua pihak yang berusaha meneror bukan hanya Israel, tetapi juga Amerika Serikat, akan melihat harga yang harus dibayar- semua kekacauan akan terjadi," katanya dalam wawancara yang disiarkan televisi.

Sementara Hamas mengatakan Israel memutuskan untuk mengorbankan sanderanya dengan meluncurkan kembali operasi militer. Langkah Israel menghancurkan periode tenang sejak gencatan senjata bulan Januari.

"Netanyahu dan pemerintahan ekstremisnya telah memutuskan untuk membatalkan perjanjian gencatan senjata," kata pejabat Hamas, Izzat al-Rishq dalam sebuah pernyataan, dikutip AFP.

"Keputusan Netanyahu untuk memulai kembali perang adalah keputusan untuk mengorbankan tahanan pendudukan dan menjatuhkan hukuman mati kepada mereka," ujarnya.

Ia menambahkan bahwa Netanyahu menggunakan pertempuran tersebut sebagai "sekoci penyelamat" politik. Hal tersebut untuk mengalihkan perhatian dari krisis internal.


(sef/sef)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Israel Akhiri Gencatan Senjata & Bombardir Gaza,100 Orang Tewas

Next Article Gak Kapok! Israel Sudah Rugi Rp 1.056 Triliun Akibat Perang

Read Entire Article
8000hoki online hokikilat online
1000hoki online 5000hoki online
7000hoki online 9000hoki online
Ekonomi Kota | Kalimantan | | |