Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI), Hery Gunardi buka suara mengenai penurunan kinerja bottom line yang cukup dalam sepanjang semester I-2025. Seperti diberitakan sebelumnya, laba bersih periode berjalan BRI tercatat turun 11,25% secara tahunan menjadi Rp26,53 triliun sepanjang enam bulan pertama tahun ini.
Hery mengatakan sebenarnya perolehan laba tersebut lebih tinggi dibanding periode yang sama setahun lalu, yakni sebesar Rp29,89 triliun. Sebab, dari perolehan laba tahun lalu, terdapat penyisihan untuk pencadangan atau reverse sebesar Rp4 triliun.
"Tahun lalu itu ada reverse CKPN yang besarnya Rp4 triliun. Jadi kalau misalnya Rp29 triliun dikurang Rp4 triliun kan Rp25 triliun. Sekarang [laba] kita kan Rp26 triliun lebih, jadi sebenarnya tahun ini lebih gede labanya," terang Hery saat ditemui di Le Meridien Hotel, Kamis (31/7/2025).
Ia kemudian menyorot torehan Pendapatan Operasional Sebelum Pencadangan atau Pre-Provisioning Operating Profit (PPOP) BRI mampu naik kenaikan 2,2% secara tahunan menjadi Rp58,3 triliun, sepanjang semester I-2025.
Meski demikian, Hery mengakui bank pelat merah itu tengah memperbaiki kualitas business process dari segmen mikro. Menurutnya, perlu waktu untuk melakukan perbaikan tersebut, sementara direksi BRI baru dirombak besar-besaran pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) bulan Maret lalu.
"Jadi kalau mikro itu kan butuh waktu kan, kita baru 3 bulan [menjabat] soalnya Nanti kalau udah setahun gitu kan, lebih rapi lagi. Memang penting itu di bank itu adalah nggak bisa short term, kita rapihkan, revamp bisnis prosesnya, kemudian underwriting prosesnya, risk management-nya, operation-nya," terang Hery.
Dengan begitu, ia berharap rasio kredit bermasalah alias non performing loan (NPL) di BRI nanti bakal berangsur membaik. Hery menyebutkan PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) sebagai contoh, bank yang ia pimpin selama lima tahun, sebelum diangkat ke kursi nomor satu di BRI.
"Sehingga nanti kayak di BSI lah gitu. BSI kan NPL-nya kecil, NPL net-nya juga kecil," ucap Hery.
(ayh/ayh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article
BRI (BBRI) Bagi Dividen Rp 51,74 Triliun, Simak Jadwalnya