BI Rilis 2 Kebijakan Baru Demi Proyek Pemerintah dan Turunkan Bunga Bank

3 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengeluarkan dua kebijakan baru untuk memperkuat likuiditas di pasar keuangan serta mempercepat transmisi penurunan suku bunga.

Dua kebijakan baru itu ialah terkait dengan memperluas underlying repo dalam kebijakan operasi moneter Bank Indonesia, serta menerbitkan BI Floating Rate Note (FRN) yang diikuti dengan pengembangan Overnight Index Swap.

Perry menjelaskan, terkait dengan kebijakan memperluas underlying repo dalam operasi moneter BI, dilakukan melalui pembelian surat berharga berkualitas tinggi lainnya yang diterbitkan oleh lembaga jasa keuangan yang dibentuk atau yang didirikan pemerintah.

"Ini untuk mendukung program pemerintah bagi kesejahteraan masyarakat," tegas Perry saat konferensi pers hasil rapat dewan gubernur secara daring, Rabu (22/10/2025).

Sementara itu, untuk kebijakan penerbitan BI FRN dan pengembangan Overnight Index Swap (OIS) dilakukan untuk tenor di atas overnight dalam rangka membentuk struktur suku bunga yang berdasarkan transaksi di pasar uang.

Perry menegaskan, dua kebijakan baru itu untuk memperkuat kebijakan sebelumnya yang telah dikeluarkan untuk memperkuat likuiditas dan mempercepat transmisi kebijakan suku bunga acuan yang tengah di level rendah.

Di antaranya ialah penguatan strategi operasi moneter pro market guna memperkuat efektivitas transmisi penurunan suku bunga, meningkatkan likuiditas, dan mempercepat pendalaman pasar uang dan pasar valas dengan mengelola struktur suku bunga instrumen moneter dan swap valas sejalan dengan ekspansi likuiditas moneter.

"Dan ini untuk percepat efektivitas penurunan suku bunga deposito dan kredit perbankan," tutur Perry.

Kebijakan selanjutnya yang terkait itu ia sebut tentang upaya peningkatan likuiditas di pasar uang dan perbankan yang telah dilakukan melalui penurunan penerbitan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia dan pembelian SBN di pasar sekunder secara terukur.

Selanjutnya, ialah memperluas investor Sukuk Valas Bank Indonesia alias SUVBI untuk dapat dimiliki bank dan non bank termasuk oleh bukan penduduk. Di samping memperkuat peran dealer utama untuk tingkatkan transaksi SRBI di pasar sekunder dan transaksi repo antar pelaku pasar.


(arj/mij)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article BI Ramal Ekonomi RI Tumbuh 4,6-5,4% di 2025

Read Entire Article
8000hoki online hokikilat online
1000hoki online 5000hoki online
7000hoki online 9000hoki online
800hoki download slot games 2000hoki download slot games
4000hoki download slot games 6000hoki download slot games
Ekonomi Kota | Kalimantan | | |