Jakarta, CNBC Indonesia- Menjelang akhir tahun, momen berbagi hadiah kerap menjadi tradisi di banyak keluarga Indonesia. Bukan hanya saat Natal, tetapi juga Tahun Baru, arisan keluarga, hingga acara kumpul besar lintas generasi. Namun satu pertanyaan klasik selalu muncul: sebenarnya, berapa budget kado yang wajar?
Jawabannya sederhana, tapi sering diabaikan: tergantung siapa penerimanya dan kondisi keuangan kita.
Budaya memberi hadiah tidak semata soal harga, melainkan nilai kepantasan, kedekatan relasi, dan kemampuan finansial. Berikut panduan praktis agar memberi hadiah tetap bermakna tanpa membuat dompet megap-megap.
Tetapkan Anggaran Total, Bukan Perasaan
Kesalahan paling umum adalah membeli kado berdasarkan emosi-tak enak hati, takut dibilang pelit, atau ikut-ikutan. Padahal, langkah paling sehat justru menentukan anggaran total lebih dulu.
Sebagai patokan aman:
-
Sisihkan maksimal 5-10% dari penghasilan bulanan
-
Atau gunakan dana khusus "pos sosial" yang memang sudah disiapkan
Jika anggaran habis, belanja berhenti. Sesederhana itu.
Panduan Budget Kado untuk Natal 2025 dan Tahun Baru 2026
Berikut kisaran nominal yang umum dan masuk akal, tentu bisa disesuaikan dengan kondisi masing-masing:
1. Pasangan (suami/istri)
-
Rp300.000 - Rp1.500.000
Fokus pada fungsi atau makna emosional, bukan gengsi. Hadiah sederhana tapi tepat guna sering jauh lebih dihargai.
2. Anak
-
Rp100.000 - Rp500.000 per anak
Untuk anak kecil, pengalaman (buku, mainan edukatif) sering lebih bernilai daripada barang mahal.
3. Orang tua atau mertua
-
Rp200.000 - Rp1.000.000
Hadiah yang menunjang kesehatan, kebutuhan harian, atau ibadah biasanya paling relevan.
4. Saudara & keluarga besar
-
Rp100.000 - Rp300.000
Dalam keluarga besar, menyamaratakan nominal justru menghindari rasa sungkan dan kecemburuan.
5. Teman dekat
-
Rp50.000 - Rp250.000
Hadiah personal kecil sering lebih berkesan daripada barang mahal tapi generik.
6. Rekan kerja, guru anak, atau tetangga
-
Rp25.000 - Rp100.000
Parsel sederhana, makanan, atau souvenir lokal sudah sangat cukup.
Budaya Indonesia: Patungan Lebih Diterima
Berbeda dengan budaya Barat yang individual, di Indonesia hadiah patungan justru dianggap wajar dan sopan, terutama untuk:
-
Orang tua
-
Guru
-
Atasan
-
Kado kolektif keluarga besar
Cara ini menjaga makna hadiah tanpa membebani satu orang saja.
Ingat, Harga Bukan Segalanya
Dalam budaya Indonesia, niat dan kepantasan jauh lebih penting daripada nominal. Beberapa alternatif hemat tapi bermakna:
-
Makanan buatan sendiri
-
Parcel sederhana berisi kebutuhan pokok
-
Voucher belanja atau makan
-
Doa dan kartu ucapan personal
Tak sedikit orang tua justru lebih bahagia menerima perhatian dan waktu berkumpul dibanding barang mahal.
Jangan Sampai Kado Jadi Utang
Satu prinsip penting yang perlu dipegang: jangan berutang demi hadiah.
Jika harus paylater atau kartu kredit tanpa rencana, itu tanda anggaran perlu diturunkan. Tradisi berbagi seharusnya membawa kebahagiaan, bukan beban finansial di awal tahun.
Kesimpulan
Memberi hadiah di Indonesia bukan soal siapa paling mahal, tapi siapa paling pantas dan mampu. Dengan anggaran jelas, pembagian prioritas yang bijak, serta pemahaman budaya lokal, momen akhir tahun tetap hangat tanpa mengorbankan kestabilan keuangan. Karena pada akhirnya, hadiah terbaik adalah kondisi finansial yang tetap sehat setelah liburan berakhir.
(dag/dag)
[Gambas:Video CNBC]

4 hours ago
1

















































