13 hours ago
8
Jakarta, CNBC Indonesia - Sedikitnya 43 orang, termasuk 15 anak-anak, telah dipastikan tewas setelah banjir bandang di Texas bagian tengah. Jumlah korban diperbarui menjadi 51 orang dan kemungkinan akan meningkat karena daerah-daerah di luar lokasi utama bencana di Kerr County terkena dampak banjir.
Seorang pejabat Travis County mengatakan empat orang telah meninggal karena banjir di sana, dengan 13 orang belum diketahui keberadaannya, dan pejabat melaporkan kematian lainnya di Kendall County.
Para pejabat mengatakan lebih dari 850 orang telah diselamatkan, termasuk beberapa yang berpegangan pada pohon, setelah badai tiba-tiba menyebabkan hujan setinggi 15 inci (38 cm) di daerah sekitar Sungai Guadalupe, sekitar 85 mil (140 km) di barat laut San Antonio.
Otoritas Wilayah Kerrville Dalton Rice dalam konferensi pers pada Sabtu malam menyebut diantara yang hilang adalah 27 anak-anak perempuan dari perkemahan musim panas Camp Mystic. Rice mengatakan 27 orang diketahui hilang.
"Kami tidak akan menyebutkan jumlahnya karena kami tidak tahu," kata Rice.
Bencana itu terjadi dengan cepat pada Jumat pagi saat hujan yang lebih deras dari perkiraan menyebabkan air sungai meluap dengan cepat hingga setinggi 29 kaki (9 meter).
"Kami tahu bahwa sungai akan meluap, tetapi tidak ada yang menyangka ini akan terjadi," kata Hakim Kabupaten Kerr, Rob Kelly, pejabat tinggi setempat di wilayah tersebut.
Foto: Seorang relawan penyelamat berbicara di telepon setelah banjir mematikan di Kerr County, Texas, AS, 5 Juli 2025. (REUTERS/Sergio Flores)
Seorang relawan penyelamat berbicara di telepon setelah banjir mematikan di Kerr County, Texas, AS, 5 Juli 2025. (REUTERS/Sergio Flores)
Otoritas Kepolisian wilayah Kerr Larry Leitha mengatakan 17 dari korban tewas yang dikonfirmasi, termasuk 5 anak-anak, belum teridentifikasi.
Badan Cuaca Nasional mengatakan keadaan darurat banjir bandang sebagian besar telah berakhir di Kerr County, setelah badai petir yang mengakibatkan hujan besar. Kabupaten Kerr terletak di Texas Hill Country, daerah pedesaan yang terkenal dengan medan yang terjal, kota-kota bersejarah, dan tempat-tempat wisata.
Wakil Gubernur Texas Dan Patrick mengatakan sejumlah pengunjung yang tidak diketahui jumlahnya telah datang ke daerah tersebut untuk merayakan Hari Kemerdekaan di tepi sungai.
"Kami tidak tahu berapa banyak orang yang berada di tenda-tenda di pinggir sungai, di trailer-trailer kecil di pinggir sungai, di rumah-rumah sewaan di pinggir sungai," katanya di Fox News Live.
Menurut Patrick, Camp Mystic, sebuah perkemahan anak perempuan Kristen yang berusia hampir seabad, memiliki 700 anak perempuan yang tinggal di sana saat banjir melanda.
Sehari setelah bencana melanda, perkemahan itu menjadi tempat yang sangat hancur. Rangka tempat tidur, kasur, dan barang-barang pribadi yang berlumuran lumpur berserakan di dalamnya. Beberapa bangunan memiliki jendela yang pecah, satu di antaranya memiliki dinding yang hilang.
Perkemahan anak perempuan lain di daerah tersebut, Heart O' the Hills, mengatakan di situs webnya bahwa salah satu pemiliknya, Jane Ragsdale, telah meninggal dalam banjir tetapi tidak ada peserta perkemahan yang hadir.
Di Comfort, sebuah kota sekitar 40 mil di hilir sungai dari Camp Mystic, pohon-pohon besar, beberapa di antaranya tingginya lebih dari 60 kaki, tercabut dan berserakan di sekitar sungai oleh banjir, dengan beberapa menghalangi jalan.
Sementara jalan raya utama dari San Antonio yang terkena dampak sebagian besar tetap utuh, beberapa jembatan dua jalur rusak parah oleh air. Seorang fotografer Reuters melihat sekitar 10 mobil - beberapa dengan kaca depan dan pintu pecah - yang tersapu banjir dan terbengkalai di dekat sungai.
"Benar-benar mengejutkan. Saya masih terkejut hari ini," kata Tonia Fucci, 52, seorang warga Pennsylvania yang sedang mengunjungi neneknya di Comfort.
"Kehancuran itu begitu parah sehingga saya masih terkejut hari ini. Dan dengan penyelamatan yang sedang berlangsung dan helikopter, Anda tahu ada begitu banyak anak dan orang hilang. Anda hanya ingin mereka ditemukan demi keluarga. Namun, Anda tahu, itu tidak akan menjadi akhir yang baik. Itu tidak akan terjadi. Tidak mungkin orang bisa selamat dari derasnya air," Lanjutnya.
Presiden Donald Trump mengatakan dia dan istrinya Melania berdoa untuk para korban.
"Para Petugas Tanggap Darurat Berani kami berada di lokasi dan melakukan yang terbaik," katanya di media sosial.
Gubernur Texas Greg Abbott mengatakan dalam konferensi pers bahwa ia telah meminta Trump untuk menandatangani deklarasi bencana, yang akan membuka bantuan federal bagi mereka yang terkena dampak. Menteri Keamanan Dalam Negeri Kristi Noem mengatakan Trump akan menghormati permintaan itu.
Trump sebelumnya telah menguraikan rencana untuk mengurangi peran pemerintah federal dalam menanggapi bencana alam, yang membuat negara bagian menanggung beban lebih banyak sendiri.
Noem mengatakan peringatan banjir "sedang" yang dikeluarkan pada hari Kamis oleh Badan Cuaca Nasional belum secara akurat memprediksi curah hujan ekstrem dan mengatakan pemerintahan Trump sedang berupaya untuk meningkatkan sistem tersebut.
Pemerintah telah memangkas ribuan pekerjaan dari badan induk Badan Cuaca Nasional, Badan Kelautan dan Atmosfer Nasional, yang menyebabkan banyak kantor cuaca kekurangan staf, kata mantan direktur NOAA Rick Spinrad.
Ia mengatakan ia tidak tahu apakah pemotongan staf tersebut menjadi faktor kurangnya peringatan dini untuk banjir ekstrem di Texas, tetapi mengatakan hal itu pasti akan menurunkan kemampuan badan tersebut untuk memberikan prakiraan yang akurat dan tepat waktu.
"Kemampuan masyarakat untuk bersiap menghadapi badai ini akan terganggu. Ini tidak diragukan lagi berarti akan ada lebih banyak nyawa yang hilang dan kemungkinan lebih banyak kerusakan properti," katanya.
(fys/wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Banjir Bandang di Puncak, Bukti Kegagalan Kelola Tata Ruang?
