Bahlil Beberkan Progres Proyek Gas Jumbo RI, Kapan Beroperasi?

3 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia membeberkan perkembangan dari rencana produksi proyek gas "raksasa" Lapangan Abadi, Blok Masela, Maluku.

Proyek Lapangan Gas Abadi, Blok Masela ini sudah resmi mulai pengerjaan tahap Front-End Engineering Design (FEED) atau desain rekayasa teknis pada akhir Agustus 2025 lalu. Ditargetkan, pada tahun depan akan dilakukan lelang pengadaan, rekayasa teknis dan konstruksi (EPC).

"Inpex ini sudah 26 tahun ini salah satu blok giant yang ada di Maluku, Insya Allah tahun ini sudah mulai FEED-nya, sekarang sudah mulai jalan," kata Bahlil, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (24/10/2025).

"Sekarang kita akan tender EPC-nya, kemungkinan besar di 2026, kalau ini sudah selesai, maka Insya Allah lifting kita akan kita kejar sesuai dengan target apa yang menjadi harapan Bapak Presiden," kata Bahlil.

Perlu diketahui, perusahaan minyak dan gas bumi asal Jepang, Inpex Corporation, akhirnya resmi meluncurkan Front-End Engineering Design (FEED) atau desain teknis atau rekayasa Onshore LNG (OLNG) untuk proyek Lapangan Gas Abadi, Blok Masela, Maluku, pada Rabu (09/04/2025) di Jakarta.

Kemudian, pada 28 Agustus 2025 kembali dilakukan peresmian fase FEED, tanda mulai pengerjaan tahap FEED proyek LNG Abadi, Blok Masela.

Proyek lapangan gas ini diperkirakan membutuhkan investasi sekitar US$ 20,94 miliar atau sekitar Rp 342,56 triliun (asumsi kurs Rp 16.359 per US$).

Pemerintah pun menargetkan proyek gas "jumbo" ini bisa beroperasi pada 2029 mendatang.

"Saya mengajak seluruh mitra untuk menjadikan acara ini sebagai momentum percepatan pelaksanaan proyek agar Lapangan Gas Abadi Masela ini dapat berproduksi pada tahun 2029 demi ketahanan energi dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan," kata Yuliot dalam acara Peresmian Fase FEED Proyek LNG Abadi, di Hotel Mulia, Jakarta, Kamis (28/8/2025).

Proyek ini diharapkan bisa mewujudkan visi dari Presiden untuk swasembada energi. Sekaligus mengedepankan aspek lingkungan yang tinggi, termasuk pada teknologi penyimpanan carbon.

Lebih lanjut, Kilang LNG ini ditargetkan akan memproduksi 9,5 juta ton LNG per tahun (MTPA), dan memproduksi 150 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) gas pipa, serta 35.000 barel per hari (bph) kondensat.

Blok Masela dioperasikan oleh Inpex Masela Ltd dan memiliki hak partisipasi (Participating Interest/ PI) 65%. Lalu, hak partisipasi juga dimiliki oleh PT Pertamina Hulu Energi Masela (PHE Masela) sebesar 20% dan Petronas 15%.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Tiba-Tiba Bahlil Ultimatum Inpex, Ada Apa?

Read Entire Article
8000hoki online hokikilat online
1000hoki online 5000hoki online
7000hoki online 9000hoki online
800hoki download slot games 2000hoki download slot games
4000hoki download slot games 6000hoki download slot games
Ekonomi Kota | Kalimantan | | |