Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah China berencana memberikan subsidi uang tunai secara nasional kepada keluarga yang memiliki anak, sebagai upaya mendorong angka kelahiran yang terus menurun selama tiga tahun terakhir.
Langkah ini diambil untuk mengantisipasi risiko jangka panjang terhadap perekonomian akibat penurunan populasi dan menyusutnya usia produktif.
Melansir The Straits Times di Jakarta pada Sabtu (5/7/2025), Pemerintah China akan memberikan subsidi sebesar 3.600 yuan (sekitar Rp8,1 juta) per tahun untuk setiap anak yang lahir pada atau setelah 1 Januari 2025, hingga usia anak tersebut mencapai tiga tahun.
Kebijakan ini akan diterapkan secara nasional dan menjadi bagian dari strategi jangka panjang untuk membalikkan tren penurunan kelahiran. Seperti tercatat pada 2024, hanya 9,54 juta kelahiran, setengah dari jumlah kelahiran pada 2016 (18,8 juta), tahun saat China mengakhiri kebijakan satu anak.
Penurunan angka kelahiran pun telah menjadi kekhawatiran besar bagi pemerintah China. Negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia ini mengalami penyusutan populasi usia kerja, yang mengancam pasokan tenaga kerja dan produktivitas jangka panjang.
China bahkan telah kehilangan gelar sebagai negara dengan populasi terbanyak di dunia, digeser oleh India pada 2023. Proyeksi PBB menunjukkan populasi China dapat turun menjadi 1,3 miliar pada 2050 dan di bawah 800 juta pada 2100, jika tren saat ini berlanjut.
Selain angka kelahiran, angka pernikahan di China juga anjlok ke level terendah dalam 50 tahun terakhir, yang memperparah krisis demografis negara itu. Pemerintah pusat dan daerah mulai berlomba-lomba mencari solusi, dari subsidi uang tunai hingga bantuan perumahan untuk keluarga muda.
Beberapa pemerintah daerah di China bahkan sudah lebih dulu meluncurkan program insentif lokal yang sangat besar. Kota Hohhot, ibu kota wilayah otonomi Mongolia Dalam, semisal menjadi sorotan nasional pada Maret 2025 karena menawarkan subsidi 50.000 yuan (Rp113 juta) untuk kelahiran anak kedua, dan 100.000 yuan (Rp226 juta) untuk anak ketiga atau lebih.
(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article
2 Juta Penduduk China Hilang, Krisis Seks Menggila