Ada Isu BBM Pertalite di Jatim, Ini Respons Bahlil

3 hours ago 2

Minahasa, CNBC Indonesia - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia buka suara terkait adanya laporan kasus motor mogok setelah mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) Pertalite di Jawa Timur.

Dia menyebut sudah mendengar kabar ini dan menugaskan Balai Besar Pengujian Minyak dan Gas Bumi/ Lemigas untuk mengecek kebenaran kabar tersebut.

"Saya sudah, lagi cek ya di Lemigas kebenarannya dan saya minta laporannya," ungkap Bahlil saat ditemui di sela acara peresmian proyek strategis ketenagalistrikan di Minahasa, Sulawesi Utara, Rabu (29/10/2025).

"Saya sudah turunkan timnya, nanti mungkin sore saya balik sudah dapat laporannya," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Komisi XII DPR RI Bambang Patijaya juga turut merespons laporan masyarakat di sejumlah daerah di Jawa Timur mengenai gangguan kendaraan setelah pengisian BBM di SPBU.

Bambang meminta Pertamina Patra Niaga memastikan kualitas BBM yang beredar tetap sesuai standar agar masyarakat dapat beraktivitas dengan aman.

"Kami mencermati laporan tersebut dan menilai perlu dilakukan pengecekan kualitas secara menyeluruh. Kepastian kondisi BBM penting agar masyarakat tidak dirugikan dan tetap merasa tenang," ungkap legislator asal daerah pemilihan Bangka Belitung itu.

Bambang mengapresiasi langkah Pertamina Patra Niaga yang telah melakukan pengambilan sampel dan uji laboratorium. Ia menekankan perlunya proses pemeriksaan yang lebih luas pada jaringan distribusi terkait, serta penyampaian hasil secara jelas kepada publik.

Sebagai tindak lanjut, Ketua Komisi XII meminta Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Dirjen Migas, dan tim Lemigas untuk melakukan pengecekan langsung ke lapangan. Rombongan dijadwalkan berangkat pada Rabu, 29 Oktober 2025, guna memverifikasi kondisi di SPBU dan titik distribusi terkait.

Perlu diketahui, sebuah fenomena tak sedap sedang melanda pengendara motor di daerah Jawa Timur. Beberapa hari terakhir berbagai keluhan warga muncul di beberapa daerah di Jawa Timur, seperti Bojonegoro, Tuban, Sidoarjo, dan Lamongan, khususnya terkait mesin motor mereka. Diduga, kondisi buruk mesin motor di Jatim tersebut terjadi setelah mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) di SPBU wilayah Kecamatan Kota dan sekitarnya.

Mengutip detikcom, beberapa pengelola SPBU juga mengakui adanya banyak keluhan dari pelanggan terkait hal ini. Mereka bahkan sudah melaporkan ke pihak pusat, namun hingga kini belum ada tanggapan resmi.

"Sudah hampir 1 minggu kami menerima keluhan serupa dan sudah kami laporkan tapi belum ada tanggapan," ujar Edi Kusbandono, pemilik SPBU di Jalan Kombws Pol M Duryat, dikutip dari detikcom, Rabu (29/10/2025).

Pihak kepolisian di sejumlah daerah pun mulai mengambil sampel bahan bakar dari SPBU untuk diuji di laboratorium. Sementara Pertamina mendirikan posko pengaduan di SPBU guna menampung laporan warga.

"Sejauh ini hasil monitoring di media sosial ada 3 laporan dan postingan terkait yang sudah kami telusuri hingga ke titik SPBU pembelian produk BBM-nya," ucap Ahad Rahedi, Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bahlil Usulkan Subsidi BBM Solar di RAPBN 2026 Rp 1.000 per Liter

Read Entire Article
8000hoki online hokikilat online
1000hoki online 5000hoki online
7000hoki online 9000hoki online
800hoki download slot games 2000hoki download slot games
4000hoki download slot games 6000hoki download slot games
Ekonomi Kota | Kalimantan | | |