Jakarta, CNBC Indonesia - Tahun 2025 menjadi momen penting bagi industri ritel perlengkapan rumah tangga di Indonesia. Salah satu transformasi terbesar datang dari pemain lama yang memilih membuka lembaran baru. ACE Hardware Indonesia resmi mengganti identitas lamanya dan mengubah namanya menjadi PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk (ACES), sekaligus memperkenalkan merek barunya bernama AZKO.
Disebutkan, transformasi besar ini terjadi seiring berakhirnya perjanjian lisensi dengan ACE Hardware International Holdings Ltd. pada 31 Desember 2024 lalu. Momentum tersebut dimanfaatkan perusahaan untuk membangun identitas lokal yang lebih kuat dan adaptif terhadap dinamika pasar Indonesia.
Direktur ACES, Gregory S. Widjaja, menjelaskan bahwa AZKO lahir dari visi jangka panjang perusahaan untuk menjadi mitra masyarakat dalam memenuhi kebutuhan rumah dengan prinsip 'your home life improvement partner'.
Melalui merek baru ini, perusahaan ingin menghadirkan solusi yang tidak hanya fungsional, tetapi juga inovatif dan inspiratif, guna meningkatkan kualitas hidup pelanggan.
Nama AZKO sendiri mengandung filosofi yang mencerminkan arah baru perusahaan. Huruf "A" hingga "Z" menggambarkan kelengkapan ragam produk yang ditawarkan, mulai dari kebutuhan rumah tangga hingga gaya hidup, yang didukung oleh layanan komprehensif serta ide-ide kolaboratif.
"Adapun arti nama AZKO sendiri, adalah koleksi produk yang lengkap dari A hingga Z dam di dukung layanan komprehensif dan ide-ide kolaboratif untuk menginspirasi hidup yang lebih baik," kata Gregory mengutip Detik, dikutip Rabu (24/12).
Lebih jauh manajemen menyebut, AZKO juga membawa semangat baru dengan persona yang lebih dekat dengan pelanggan dengan citra baru yang familiar, proaktif, optimistis, dan dapat diandalkan.
Melalui pendekatan ini, ACES tidak lagi sekadar memosisikan diri sebagai peritel, melainkan sebagai trusted advisor yang memberikan solusi bermakna dan relevan bagi kebutuhan rumah serta gaya hidup masyarakat.
Dalam kerangka besar Kaleidoskop 2025, rebranding AZKO menjadi simbol bagaimana pelaku ritel nasional berupaya bertransformasi di tengah perubahan perilaku konsumen dan tantangan ekonomi global. Implementasi merek baru ini dilakukan secara bertahap di 245 toko yang tersebar di 75 kota di Indonesia.
Berdasarkan laporan keuangannya yang disampaikan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), pada periode sembilan bulan yang berakhir pada 30 September 2025 (tidak diaudit), perseroan membukukan penjualan bersih sebesar Rp6,33 triliun, meningkat tipis dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp6,22 triliun.
Kontribusi penjualan tersebut berasal dari penjualan reguler sebesar Rp6,23 triliun serta penjualan konsinyasi bersih senilai Rp103,49 miliar.
Di sisi lain, beban pokok penjualan tercatat sebesar Rp3,3 triliun, naik dari Rp3,2 triliun pada periode sembilan bulan 2024.
Seiring dengan itu, laba kotor perseroan meningkat menjadi Rp3,03 triliun dari sebelumnya Rp3,01 triliun. Namun, kenaikan beban usaha menjadi Rp2,59 triliun dibandingkan sebelumnya yang sebesar Rp 2,3 triliun.
Akibatnya, laba usaha tercatat turun menjadi Rp637,4 miliar, dibandingkan Rp748,1 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Setelah memperhitungkan beban keuangan bersih dan pajak penghasilan, laba periode berjalan tercatat sebesar Rp476,74 miliar, turun dari Rp567,81 miliar pada periode sembilan bulan 2024.
Dari sisi atribusi laba, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat sebesar Rp481,9 miliar atau turun Rp 574,2 miliar.
Disclaimer: Big Stories merupakan kumpulan berita lama dari CNBC Indonesia yang telah dipublikasikan sebelumnya dan disajikan kembali karena menjadi berita terpopuler dan paling banyak diminati sepanjang tahun 2025. Informasi yang dimuat tidak selalu mencerminkan kondisi atau perkembangan terbaru. Pembaca disarankan untuk meninjau tanggal publikasi dan mencari referensi tambahan untuk mendapatkan informasi terkini(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]

2 hours ago
3
















































