Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar apartemen di Jakarta pada kuartal III 2025 tercatat cukup stabil, dengan harga yang mengalami kenaikan moderat dan preferensi pembeli kembali mengarah ke unit siap huni.
Menurut riset Colliers harga rata‑rata harga jual apartemen di Jakarta mencapai sekitar Rp35,995juta per meter persegi, tumbuh sekitar 0,8% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Tingkat penyerapan sepanjang awal 2025 hingga kuartal III diperkirakan mencapai 775 unit secara kumulatif, mencerminkan permintaan yang mulai kembali aktif. Pada kuartal ini, dua proyek apartemen secara resmi diserahterimakan (handover), sehingga menambah sekitar 452 unit ke pasar. Lima proyek lainnya diproyeksikan selesai sebelum akhir 2025, dengan tambahan minimal 1.500 unit.
Pembeli tampak mengutamakan unit yang sudah siap huni, yakni sekitar 68% dari transaksi tercatat memilih unit-ready dibanding proyek dalam konstruksi. Apalagi dengan didukung oleh insentif PPn DTP hingga akhir 2025 dan kebijakan suku bunga Bank Indonesia yang mulai longgar.
Metode pembiayaan menjadi penentu tren transaksi. Sekitar 44% pembeli menggunakan KPR, 31% menggunakan skema cicilan atau down payment fleksibel, dan 25% melakukan pembayaran tunai. Investor masih mendominasi yakni 52%, sedangkan end user atau pembeli yang bakal digunakan di angka 48%.
Dinamika di tiap wilayah cukup bervariasi. Di Jakarta Utara, pertumbuhan harga terlihat paling tinggi dalam jangka pendek, sementara Jakarta Timur kenaikan Harga per tahun di segmen yang lebih terjangkau. Jakarta Barat justru mencatat sedikit koreksi harga, sementara Jakarta Pusat relatif stagnan. Di sisi lain, Jakarta Selatan dan kawasan CBD tetap mempertahankan level harga tertinggi meskipun pertumbuhannya lebih moderat.
Segmen apartemen servis (serviced apartment) juga menunjukkan pemulihan. Di kuartal 3 ini, pembukaan Citadines Antasari dan Ascott Menteng menambah 236 unit baru ke pasar.
Tingkat sewa stabil di kisaran Rp440.000 per m² per bulan, sementara okupansi mulai menguat setelah menggalami penurunan. Operator sektor ini saat ini tengah bersaing dengan apartemen biasa lewat penyesuaian harga, peningkatan fasilitas, dan paket layanan minimal untuk menjaga daya tarik.
Melihat ke depan, Colliers memproyeksikan harga apartemen di Jakarta akan terus mengalami kenaikan moderat hingga 2027, dengan laju tahunan hingga sekitar 2%, asalkan pasokan tetap terkendali dan permintaan terus didukung insentif serta kondisi pembiayaan yang kondusif.
Dengan sinyal pemulihan yang makin tampak dan momentum regulasi serta kebijakan moneter yang mendukung, pasar apartemen strata‑title di Jakarta pada akhir 2025 berpotensi menarik minat investor serta pembeli end user yang mencari momentum strategis untuk melakukan pembelian.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Horor! Apartemen Kebakaran, 8 Tewas Termasuk Anak-Anak