YouTuber di RI Makin Susah, Pendapatan Turun Drastis Gara-gara Ini

3 hours ago 1
Daftar Isi

Jakarta, CNBC Indonesia - Menjadi YouTuber di Indonesia kini tak semanis yang dibayangkan. Pendapatan para kreator turun drastis akibat beberapa faktor. Mulai dari perubahan algoritma, pergeseran minat penonton, hingga makin ramainya kompetisi di dalam platform video milik Google itu.

Meski jumlah kreator di YouTube terus bertambah, para YouTuber saat ini lebih mengandalkan kerja sama dengan brand sebagai sumber penghasilan, alih-alih bergantung pada pendapatan iklan dari platform.

YouTuber otomotif Fitra Eri mengakui bahwa AdSense di Indonesia tidak bisa diandalkan sebagai sumber utama penghasilan. Menurutnya, nilai iklan di Indonesia jauh lebih kecil dibanding negara lain.

"AdSense itu untuk Indonesia ukurannya kecil. Di Amerika, untuk view yang sama bisa 10 kali lipatnya Indonesia," kata Fitra kepada CNBC Indonesia.

Ia menjelaskan, sebagian besar konten kreator kini menganggap AdSense hanya sebagai bonus. Sedangkan penghasilan yang lebih banyak itu datang dari kerjasama brand.

"Itu nilainya bisa berkali-kali lipatnya AdSense. Jadi sebenarnya yang dibutuhkan itu bukan nilai AdSense, tapi view. Karena kalau view kita banyak, pasti harga kita untuk ke brand pasti jadi lebih tinggi," ujar Fitra Eri dalam sambungan telepon dengan CNBC Indonesia, Kamis (23/10/2025).

[Gambas:Youtube]

Fitra menambahkan, bahkan jika AdSense dihapus, para kreator tetap bisa hidup dari kerja sama brand, seperti yang terjadi di Instagram atau TikTok yang tidak memiliki sistem bagi hasil langsung.

"Kalau konten kreator itu view-nya banyak, entah di Instagram atau di TikTok yang tidak ada AdSense, mereka dapat penghasilannya itu dari kerjasama brand. Jadi menurut saya AdSense itu bukan sesuatu yang krusial buat konten kreator," jelasnya.

Masa Keemasan YouTube untuk Kreator

Menurut Fitra, masa keemasan pendapatan dari YouTube terjadi saat pandemi Covid-19. Saat itu, hampir semua orang menghabiskan waktu di rumah dan lebih sering menonton video daring.

"Itu adalah puncaknya, lebih 2020-2021 itu puncak-puncaknya gitu. Nah setelah itu masih orang berkegiatan lagi di luar, pasti makin sedikit yang nonton," ujarnya.

Meski begitu, ia menilai tantangan tiap bidang berbeda. "Kalau di otomotif, mobil selalu ada yang baru, jadi bahan konten selalu segar. Tapi kalau komedi atau hiburan, kreator harus terus berpikir supaya nggak monoton," tambah Fitra.

Pandangan serupa datang dari Romi, Co-founder DroidLime, salah satu kanal teknologi di YouTube, sudah berkecimpung di dunia ini sejak 2014. Ia menyebut masa-masa awal YouTube masih "murni", di mana para kreator muncul dengan ide orisinal tanpa nama besar di belakangnya.

"Kalau dulu mulai di 2014 akhir, 2015 awal, itu benar-benar masih pure content creator, masih banyak content creator, orang-orang yang tidak tahu, bukan basic artis, atau orang-orang yang memang sudah terkenal, itu mereka bikin konten di YouTube secara original," ujar Romi.

[Gambas:Youtube]

YouTube Diserbu Artis

Namun, lima tahun terakhir peta berubah. Banyak artis dan figur publik yang sebelumnya bermain di televisi kini ikut terjun ke YouTube. Hal itu, menurut Romi, mengubah "DNA" platform yang dulunya edukatif dan informatif menjadi lebih mengarah ke entertainment.

"Sekarang orang lebih banyak cari hiburan, jalan-jalan, grebek rumah, hal-hal yang mirip TV. Akibatnya, konten kreator yang dulu kuat di review dan tutorial mulai turun karena karakter industrinya sudah beda," jelasnya.

Dampak pergeseran ini turut dirasakan dari sisi AdSense, salah satu sumber pendapatan kreator YouTube. Romi menuturkan, tingkat klik iklan di Indonesia termasuk paling rendah di Asia Tenggara.

"Untuk AdSense sendiri, untuk pendapatan sebenarnya masih sama kayak dulu di Indonesia, itu kan rate untuk iklannya, per kliknya itu kan paling rendah untuk di Asia Tenggara, sangat jauh dibanding dengan Singapura, kalau untuk pendapatan," kata Romi.

Meski begitu, dari sisi brand deal atau kerja sama dengan perusahaan, Romi menilai masih stabil. "Brand masih banyak alokasi di digital karena TV makin turun. Jadi masih aman, tapi views rata-rata memang turun hampir di semua channel," katanya.

Pendapatan AdSense Turun 6 Kali Lipat

Senada dengan Romi, Mikhail, kreator konten teknologi di kanal GadgetApa, juga mengaku kondisi YouTube sekarang jauh berbeda dibanding masa kejayaannya pada 2016-2018.

"Kalau dibanding tahun 2018, pendapatan dari AdSense bisa turun sampai enam kali lipat," ungkap Mikhail.

Menurutnya, penurunan itu bukan semata karena algoritma yang acak, tapi juga karena jumlah konten kreator yang melonjak, terutama sejak era pandemi Covid-19.

"Tapi ini dalam artian nggak cuman hanya algoritma doang, tapi karena banyak banget konten kreator yang baru muncul. Nggak hanya satu doang, efeknya domino banget, nggak cuman karena itu aja," terangnya.

[Gambas:Youtube]

Ia juga menyoroti algoritma YouTube baik di Shorts maupun untuk konten panjang, yang dinilai tidak konsisten.

"Itu algoritma Shorts di YouTube sangat ngawur, enggak tahu kenapa dia ngasih video-video tidak relevan itu banyak banget. Pun begitu long form-nya juga entah kenapa dia banyak sekali menyajikan video-video yang sudah lama," ungkap Mikhail

"Karena kami kan di bidang teknologi ya, teknologi itu kan kalau misalnya HP, kan biasanya review HP-HP baru kan. Ini kadang-kadang dia ngasih referensi, HP HP lama gitu," imbuhnya.

Sementara itu, mengutip blog Google, untuk mulai menerima pembayaran AdSense melalui YouTube, seorang kreator harus terlebih dahulu tergabung dalam YouTube Partner Program.

Dalam blog tersebut, penghasilan kreator konten diukur melalui Revenue per Mille (RPM) atau pendapatan per 1.000 tayangan iklan. Rumusnya:

RPM = (Estimasi penghasilan / Jumlah tayangan) x 1.000.

Sebagai contoh, jika estimasi penghasilan Rp1.500 dari 25 tayangan, maka RPM-nya Rp60.000.


(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Cara Baru Panen Uang di YouTube, Semua Orang Bisa Lakukan

Read Entire Article
8000hoki online hokikilat online
1000hoki online 5000hoki online
7000hoki online 9000hoki online
800hoki download slot games 2000hoki download slot games
4000hoki download slot games 6000hoki download slot games
Ekonomi Kota | Kalimantan | | |