Wamen Investasi Buka Suara Soal IHSG Anjlok

17 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Wakil Menteri Investasi/Wakil Kepala BKPM Todotua Pasaribu kondisi pasar modal RI yang sempat ambruk signifikan bukan merupakan masalah.

Dirinya menyebut ada banyak hal yang bisa mempengaruhi pergerakan bursa efek, baik itu yang datang dari dalam maupun luar negeri.

"Enggak ada masalah (bursa), yang namanya market kan kondisionalnya banyak," ujarnya saat ditemui wartawan di Kantor BKPM.

Meski demikian, Todotua menyebut pemerintahan saat ini akan secara konsisten merencanakan dan mengeksekusi dan melakukan beberapa percepatan-percepatan untuk merealisasi investasi dalam hilirisasi.

"Kita punya Danantara, kita mau melakukan berbagai macam percepatan terhadap investasi itu sendiri karena kita sadar betul bahwa resources kita punya kita punya juga adalah potensial market yang besar ya kan dan secara positioning kita juga secara global itu sangat strategik," ujarnya.

Dirinya menyebut respons paling penting untuk menjaga pasar adalah konsistensi dalam pelaksanaan program yang sudah dicanangkan dan direncanakan oleh pemerintah. 

Todotua menyebut mekanisme pasar tetap berjalan berdasarkan kepercayaan dan fluktuasi naik turun adalah hal yang biasa.

Terkait derasnya arus modal asing yang keluar dari pasar modal RI, dirinya melihat hal tersebut dikembalikan kepada kontrol pasar.

"Diferensiasinya banyak ya, tapi itu tadi balik lagi bagaimana kita konsisten aja menjalankan," sebutnya.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memangkas koreksi pada awal perdagangan sesi II hari ini, Selasa (18/3/2025). Per pukul 14.04 WIB IHSG tercatat bertengger di level 6.222,06 atau turun 3,86%.

Meski masih berada di zona hijau, IHSG bergerak rebound dari penutupan perdagangan sesi pertama di mana IHSG tertekan 6,12% bahkan pada posisi terendah perdagangan hari ini IHSG sempat tercatat anjlok 7,11%.

Awal pekan lalu, bank Investasi dan pengelola aset global Goldman Sachs menurunkan peringkat dan rekomendasi atas aset keuangan di Indonesia. Penurunan ini terjadi karena perusahaan yang bermarkas di New York tersebut memperkirakan adanya peningkatan risiko fiskal atas sejumlah kebijakan dan inisiatif yang dipilih oleh Presiden Prabowo Subianto.

Goldman menurunkan peringkat saham RI dari overweight menjadi market weight. Lebih lanjut, Goldman juga menurunkan rekomendasi atas surat utang yang diterbitkan BUMN tenor 10 sampai 20 tahun menjadi netral. Sebelumnya, surat utang BUMN menjadi salh satu aset yang paling ramai diburu oleh manajer investasi global.

Penurunan peringkat ini memperparah aksi jual asing di bursa saham domestik. Tercatat asing membukukan aksi jual bersih Rp 849 miliar kemarin, Rp 3,12 triliun dalam sepekan, Rp13,7 triliun dalam sebulan, Rp 24 triliun sejak awal tahun, Rp 26,8 triliun dalam tiga bulan dan Rp 57,8 triliun dalam enam bulan terakhir.


(fsd/fsd)

Saksikan video di bawah ini:

Video: IHSG Ambruk 5% & BEI Berlakukan "Trading Halt"

Next Article Menguat! Potret Bursa Saham di Hari Pertama Prabowo-Gibran

Read Entire Article
8000hoki online hokikilat online
1000hoki online 5000hoki online
7000hoki online 9000hoki online
Ekonomi Kota | Kalimantan | | |