Jakarta, CNBC Indonesia- Biaya logistik yang tinggi menjadi salah satu persoalan besar yang dihadapi Indonesia untuk membuat rantai pasok domestik lebih berdaya saing. Saat ini Indonesia masih mencatatkan sebagai negara dengan biaya logistik tertinggi di ASEAN yakni sebesar 14,9% dari PDB pada tahun 2025.
Direktur Utama PT Makmur Berkah Amanda Tbk (AMAN), Adi Saputra Tedja Surya menyebutkan kondisi biaya logistik RI yang tinggi tidak lepas dari kondisi geografis Indonesia yang terdiri atas kepulauan.
Meski demikian, AMAN sebagai pengembangan properti, khususnya kawasan industri, pergudangan, dan perhotelan mengapresiasi upaya pemerintah meningkatkan daya saing sistem logistik RI lewat digitalisasi ekosistem logistik untuk mempermudah proses birokrasi. Selain itu pengembangan tol laut menjadi salah satu solusi memperbaiki masalah logistik.
Selain itu juga diperlukan upaya peningkatan infrastruktur pelabuhan hingga bandara masih memerlukan perbaikan terkait konektivitas dengan pusat industri, pergudangan hingga kawasan Ekonomi Khusus (KEK).
Indonesia bisa mencontoh negara Filipina yang mengembangkan infrastruktur pelabuhan roll-on/roll-off (Ro-Ro) baru sebagai bagian dari Sistem Jalan Raya Laut Filipina yang mampu menghemat dwelling time dan bongkar muat.
Dalam upaya memperkuat sistem logistik nasional, pergudangan modern turut berperan dalam meningkatkan konsolidasi sistem konektivitas sehingga proses transportasi barang bisa penuh muatan dan lebih cepat sehingga lebih hemat.
AMAN lewat kawasan pergudangan Safe n Lock dan Halal Industrial Park Sidoarjo (HIPS) merancang sistem logistik yang memiliki infrastruktur lengkap dan terintegrasi untuk bisnis dengan standar internasional.
Seperti apa peran sektor pergudangan memperkuat sistem logistik nasional? Selengkapnya saksikan dialog Serliana Salsabila dengan Direktur Utama PT Makmur Berkah Amanda Tbk (AMAN), Adi Saputra Tedja Surya dalam Focus On Infra, CNBC Indonesia (Rabu, 26/11/2025)

4 hours ago
3















































