Trump Tantrum Bikin Kacau Dunia, Begini Analisa Terbarunya

1 week ago 13
Portal Info Hot Tepat Terbaik

Jakarta, CNBC Indonesia - Tarif timbal balik impor yang dikenakan oleh Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump kepada seluruh negara mitra dagangnya dinilai akan menghambat pertumbuhan ekonomi global.

Global Markets Economist Maybank Indonesia, Myrdal Gunarto menilai adu tarif yang dilakukan oleh China dan AS akan menghambat aktivitas dagang internasional.

"Kalau kita lihat juga dari sisi pertumbuhan konsumsi juga bisa jatuh. Kalau itu terjadi, tentu juga aktivitas yang terjadi dari sisi perusahaan untuk melakukan ekspansi melalui investasi juga menjadi turun juga," ujar Myrdal kepada CNBC Indonesia, Kamis (10/4/2025).

Seperti yang diketahui, China mengumumkan tindakan balasan atas tarif bea masuk 104% Amerika Serikat. China menyatakan akan menaikkan tarif balasan menjadi 84%, dari sebelumnya 34%.

Maka dari itu, menurutnya, China akan menjadi negara yang terkena dampak paling besar. Kendati demikian, kebijakan tarif tersebut akan merugikan AS.

"Bisa jadi yang dirugikan justru balah Amerika. Karena barang-barang yang dikirim ke Amerika dari China itu komoditas-komoditas seperti senjata, lalu juga bahan peledak, elektronik itu banyak yang dikirim dari China ke Amerika. Ini memang bisa saja nanti China alihkan ke market lain," ujarnya.

Sementara Analis Senior dari Indonesia Strategic and Economics Action Institution Ronny P Sasmita menilai perlambatan pertumbuhan ekonomi global pun terjadi sebelumnya, saat Trump menjabat pertama kali menjadi presiden AS pada 2017-2021.

"Joe Biden ketika menjabat tidak membongkar kebijakan dagang Trump. Tidak merubah sama sekali, terutama terhadap Cina, sehingga sampai Donald Trump terpilih kembali, ekonomi dunia masih tetap di dalam alur perlambatan itu. Sehingga mempengaruhi negara-negara di dunia yang benar-benar tergantung kepada perdagangan global," ujar Ronny kepada CNBC Indonesia, Rabu (10/4/2025).

Ia menilai kebijakan tarif menjadi salah satu faktor penentu pertumbuhan ekonomi global. Pasalnya, perdagangan global sangat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi.

"Karena di era yang 3-40 tahun kebelakang globalisasi itu, perdagangan dunia global trade itu memang sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi global,yang akhirnya mempengaruhi negara-negara yang punya ekspor besar," ujarnya.

Dampak Tarif ke Indonesia

Myrdal menilai Indonesia tetap harus hati-hati terhadap dampak tarif tersebut. Kendati porsi ekspor Indonesia ke AS hanya sekitar 10%.

Mayoritas sektor atau industri yang banyak berperan dalam mengirimkan barang-barang ke Amerika itu dari Indonesia itu adalah industri dari sektor padat karya. Menurutnya, sektor tersebut berkontribusi besar terhadap penerimaan tenaga kerja.

"Jadi ini harus dijaga ya dan kontribusi tenaga kerjanya juga kalau saya hitung secara kasar itu kurang lebih 2,05 juta orang. Dari industri seperti sepatu, pakaian, ataupun juga karet dan furniture. Tentu pemerintah harus lakukan langkah yang intensif terkait dengan negosiasi," ujarnya.

Sementara Ronny menilai perlambatan perdagangan global yang mempengaruhi eksposur ekspor Indonesia selama 10 tahun ke belakang memang cukup berpengaruh terhadap pengurangan pertumbuhan ekonomi Indonesia.

"Salah satu sebab kenapa banyak PHK juga di sektor-sektor manufaktur, karena permintaan global kita melambat," ujarnya.


(haa/haa)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Para CEO di AS Memandang Negatif Dampak Tarif Trump

Next Article Video: Proteksionisme Trump Bikin Tekstil China Banjiri RI, Solusinya?

Read Entire Article
8000hoki online hokikilat online
1000hoki online 5000hoki online
7000hoki online 9000hoki online
Ekonomi Kota | Kalimantan | | |