Trump Sebut Deal Nuklir dengan Iran di Depan Mata, Teheran Membantah

7 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Kamis (15/5/2025) menyatakan bahwa negaranya hampir mencapai kesepakatan nuklir dengan Iran, menyebut Teheran telah "semacam" menyetujui syarat-syarat yang diajukan Washington. Namun, pihak Iran membantah adanya terobosan dalam negosiasi, menyebut masih terdapat perbedaan yang signifikan antara kedua negara.

"Kami sedang dalam negosiasi yang sangat serius dengan Iran untuk perdamaian jangka panjang," kata Trump saat melakukan tur ke kawasan Teluk, sebagaimana dikutip oleh AFP.

"Kami hampir mencapai kesepakatan tanpa harus melakukan ini... Ada dua langkah dalam hal ini-langkah yang sangat baik dan langkah kekerasan, dan saya tidak ingin menempuh cara kedua."

Sumber dari pihak Iran yang terlibat dalam perundingan menyatakan kepada Reuters bahwa belum ada proposal baru dari AS yang disampaikan kepada Teheran.

"Iran tidak akan pernah menyerah atas haknya untuk memperkaya uranium di wilayahnya sendiri," ujar pejabat senior Iran tersebut.

Negosiasi antara delegasi AS dan Iran mengenai program nuklir berlangsung di Oman dan berakhir pada Minggu lalu, dengan pejabat dari kedua negara menyatakan bahwa pembicaraan akan dilanjutkan.

Menurut laporan Axios, AS telah menyampaikan rancangan proposal kepada Teheran selama putaran keempat negosiasi, namun klaim tersebut dibantah oleh pejabat Iran.

Sementara itu, dalam wawancara dengan NBC News, penasihat Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei, Ali Shamkhani, menyatakan bahwa Iran bersedia menyepakati perjanjian jika sanksi ekonomi dicabut. Shamkhani mengatakan Iran bersedia tidak membuat senjata nuklir, menghapus cadangan uranium yang sangat diperkaya, memperkaya uranium hanya pada tingkat rendah untuk tujuan sipil, serta mengizinkan pengawas internasional untuk melakukan inspeksi.

Namun, perbedaan tetap ada terkait beberapa poin penting. Pejabat Iran menyebutkan bahwa permintaan untuk menghentikan total pengayaan uranium adalah "garis merah" bagi Teheran, meskipun Iran telah menyatakan kesediaannya untuk mengurangi tingkat pengayaan sebagai bagian dari kesepakatan.

Selain itu, Iran menginginkan pencabutan sanksi dilakukan secara efektif dan bertahap, serta meminta jaminan politik bahwa AS tidak akan kembali keluar dari kesepakatan seperti yang terjadi pada 2018 di bawah pemerintahan Trump. Sumber-sumber Iran menyebutkan bahwa AS hingga kini belum bersedia mencabut sanksi utama sebagai imbalan atas konsesi Iran.

Ketidaksepakatan juga muncul mengenai penghapusan cadangan uranium yang sudah diperkaya dan ke mana bahan tersebut akan dikirim. Iran disebut ingin agar proses tersebut dilakukan bertahap, sementara AS menginginkan penghapusan segera.


(luc/luc)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Iran & AS Sepakat Lanjutkan Negosiasi Soal Nuklir

Next Article Video: Trump Beri Iran Waktu 2 Bulan Capai Kesepakatan Nuklir Baru

Read Entire Article
8000hoki online hokikilat online
1000hoki online 5000hoki online
7000hoki online 9000hoki online
800hoki download slot games 2000hoki download slot games
4000hoki download slot games 6000hoki download slot games
Ekonomi Kota | Kalimantan | | |