Tetangga RI Temukan Cara Kendalikan Air Seperti Suku Air di Avatar

9 hours ago 4

Jakarta, CNBC Indonesia - Sekelompok peneliti dari Nanyang Technological University (NTU), Singapura menemukan cara untuk mengendalikan gerakan air dan benda yang mengapung di atasnya. Temuan ini diklaim membuka peluang untuk membuka terobosan baru di bidang kuantum.

Berdasarkan artikel yang diterbitkan di Nature, para peneliti "memanipulasi" air dengan gelombang. Setelah mempelajari simulasi komputer, tim NTU membuat struktur plastik yang dicetak menggunakan printer 3D.

Struktur itu memiliki 24 tabung yang terhubung dengan speaker. Suara berfrekuensi rendah yang dihasilkan speaker menciptakan riak di air untuk  "membuat" beragam jenis gelombang di dalam tangki berisi air.

Peneliti kemudian memanipulasi magnitudo dan frekuensi gelombang sehingga tercipta variasi pola di permukaan air, dari yang berbentuk lingkaran hingga pusaran. Pola itu digunakan untuk mengendalikan pergerakan benda yang terapung di atas air, seperti bola pingpong hingga sebutir beras.

Gelombang itu kemudian dipamerkan untuk menahan benda tertentu di satu tempat atau membuat mereka bergerak mengikuti pola tertentu. Kontrol para peneliti atas gerakan barang di permukaan air sangat kuat hingga riak eksternal tidak berpengaruh ke gerakan barang.

"Temuan kami adalah langkah pertama mencari cara gelombang air bisa dibentuk untuk menggerakkan objek, dengan berbagai potensi aplikasinya," kata Shen Yiijie dari NTU dalam siaran pers yang dikutip oleh Gizmodo.

[Gambas:Youtube]

Yijie adalah seorang insinyur dalam bidang optik. Penelitian NTU soal gelombang air terinspirasi dari penelitiannya soal pola cahaya, yaitu gelombang cahaya bisa menggerakan partikel kecil.

"Penelitian selanjutnya bisa mempelajari gelombang jauh lebih kecil, seukuran sel, atau gelombang ribuan kali lebih besar," kata Yijie.

Dalam skala molekuler, teknik ini bisa menggabungkan partikel. Dalam skala besar, kapal di laut dikendalikan hanya dengan "menggerakan air." Pada masa depan, aplikasi lainnya adalah untuk memberikan polutan dari laut.

Pada masa depan, peneliti juga menyarankan menerapkan teknologi serupa untuk gelombang cahaya dan pergerakan elektron dalam studi soal fenomena kuantum. Bahkan, teknologi ini juga bisa dimanfaatkan untuk "menyimpan data" dalam air.


(dem/dem)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Bantu Petani, Syngenta Dukung Pembiayaan-Teknologi Benih Unggul

Next Article Pungut Batu Dikira Emas Ternyata Harta Karun Langka

Read Entire Article
8000hoki online hokikilat online
1000hoki online 5000hoki online
7000hoki online 9000hoki online
Ekonomi Kota | Kalimantan | | |