FOTO : Andy Irsan M Pd [ ist ]
Tim liputan – radarkalbar.com
SINTANG – Di tengah ramainya pemberitaan dan perbincangan publik mengenai proses hukum yang tengah dijalani Gubernur Kalimantan Barat oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI, berbagai kalangan diminta untuk lebih bijak dalam menyikapi situasi.
Imbauan tersebut datang dari aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) sekaligus dosen tetap Sekolah Tinggi Agama Islam Ma’arif (STAIMA) Sintang, Andi Irsan, M.Pd.
Pria asal Badau, Kapuas Hulu ini menilai menjaga ketenangan publik jauh lebih penting daripada memperkeruh suasana dengan opini-opini liar yang belum tentu benar.
Andi menegaskan, saat ini Provinsi Kalimantan Barat berada dalam situasi yang relatif aman dan kondusif. Roda pemerintahan tetap berjalan, program-program pembangunan terus dilaksanakan di berbagai sektor, dan masyarakat masih menjalankan aktivitas seperti biasa tanpa gangguan berarti.
Kondisi ini, kata Andi, perlu dipertahankan bersama-sama oleh seluruh elemen masyarakat.
“Kita semua tentu menginginkan Kalbar tetap tenang. Jangan sampai muncul narasi atau opini dari pihak-pihak tertentu yang justru menimbulkan kebingungan di masyarakat. Percayakan sepenuhnya proses hukum kepada lembaga yang berwenang,” ujar Andi Irsan dalam keterangan tertulsinya, Selasa (7/10/2025).
Menurut Andi, membentuk opini publik yang tidak didasari data dan proses hukum yang jelas dapat berdampak buruk terhadap stabilitas sosial dan politik di daerah. Apalagi, di tengah situasi pembangunan yang sedang berjalan, stabilitas daerah menjadi hal yang sangat penting.
“Kita harus sama-sama sadar proses hukum memiliki mekanisme dan tahapan. Ada asas praduga tak bersalah yang wajib dihormati. Jangan dulu menilai sebelum ada keputusan hukum yang sah,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Andi Irsan menilai menjaga suasana kondusif bukan berarti menutup mata terhadap proses hukum, melainkan menempatkan segala hal pada porsi yang tepat.
Untuk itu, ia mengajak masyarakat untuk tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang belum terverifikasi kebenarannya.
“Kita perlu mengedepankan nalar sehat. Apabila semua pihak tenang dan rasional, maka pembangunan di Kalbar tidak akan terganggu. Pemerintahan juga bisa tetap fokus menjalankan tugas-tugasnya,” ucap dia.
Di akhir pernyataannya, Andi kembali mengingatkan perjalanan pemerintahan di Kalimantan Barat tidak boleh terhenti hanya karena polemik atau isu politik sesaat.
Pemerintah daerah, katanya, masih memiliki tanggung jawab besar untuk melanjutkan berbagai program pembangunan di bidang ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan sosial.
“Mari kita kawal proses hukum dengan tenang, tanpa prasangka. Serahkan kepada penegak hukum, dan biarkan mereka bekerja sesuai aturan. Yang paling penting, kita jaga suasana Kalbar tetap damai agar pembangunan berjalan sebagaimana mestinya,” tutup Andi Irsan.
Diketahui, sekilas gambaran wilayah Kalimantan Barat saat ini, kehidupan masyarakat tetap berjalan seperti biasa. Di pasar-pasar tradisional, para pedagang sibuk melayani pembeli. Di jalanan, anak-anak sekolah terlihat riang menumpang kendaraan umum menuju sekolah. Aktivitas ekonomi di pelabuhan dan kawasan industri juga terus berputar.
Suasana ini menggambarkan masyarakat Kalbar pada dasarnya menginginkan kenyamanan dan kedamaian. Mereka berharap pemerintah daerah tetap fokus bekerja dan tidak terganggu oleh hiruk-pikuk opini politik yang berseliweran di media sosial.
Bahkan, beberapa elemen masyarakat telah menyuarakan harapan yang sama, agar suasana kondusif di Kalimantan Barat terus dijaga.
Bagi mereka, pembangunan daerah adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya milik pemerintah, tetapi juga seluruh lapisan masyarakat.
Bagaimana pun, Kalbar ini rumah besar bersama, pesan semacam itu menggema di tengah masyarakat.
Mereka berharap, isu hukum yang menimpa Gubernur Kalbar tidak dijadikan bahan perpecahan atau ajang politik praktis.
Ketenangan dan kebersamaan, menurut banyak pihak, menjadi modal sosial yang sangat penting untuk menjaga keberlangsungan pembangunan di provinsi yang sedang tumbuh ini.
Karena pada akhirnya, masyarakatlah yang paling merasakan dampak dari setiap kebijakan, baik dalam suasana tenang maupun di tengah kegaduhan. [ red ]
editor : SerY TayaN
publisher : admin radarkalbar.com