Siapa Sushila Karki, PM Sementara Nepal-Beri Pesan Tak Terduga?

2 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Nepal menunjuk perdana menteri (PM) baru sementara, akhir pekan kemarin. Sebelumnya demonstrasi dan protes berujung kekerasan melanda negeri itu dan menggulingkan pemerintahan sebelumnya.

Mengutip AFP, Senin (15/9/2025), Sushila Karki kini dilantik sebagai PM Transisi menuju pemilu. Ia dipilih setelah PM sebelumnya pemimpin Partai Komunis, KP Sharma Oli, mengundurkan diri usai rumahnya dibakar massa dan hingga kini tak diketahui keberadaannya.

"Saya, Sushila Karki... bersumpah atas nama negara dan rakyat untuk memenuhi tugas saya sebagai perdana menteri," ujar Karki dilantik oleh Presiden Ram Chandra Paudel.

Siapa Dia?

Sushila Karki, berusia 73 tahun, merupakan Mantan Ketua Mahkamah Agung (MA) Nepal. Ia menjadi perempuan pertama di kursi tertinggi pemerintahan negeri Himalaya itu.

Pengangkatannya terkait sosoknya yang dikenal independen. Ini terjadi dua hari setelah negosiasi intensif dilakukan Panglima Panglima Angkatan Darat Nepal Jenderal Ashok Raj Sigdel dan Paudel serta perwakilan dari "Gen Z", gerakan pemuda yang memimpin demonstrasi.

Karki memang dianggap secara luas memiliki citra yang bersih. Namun, menurut BBC Internasional, ia tidak lepas dari kontroversi.

Ia menghadapi insiden pemakzulan selama hampir 11 bulan masa jabatannya sebagai ketua MA. Kini Karki dan kabinetnya akan menghadapi berbagai tantangan, termasuk memulihkan hukum dan ketertiban, membangun kembali parlemen dan gedung-gedung penting lainnya yang diserang, selain meyakinkan para pengunjuk rasa Generasi Z yang menginginkan perubahan.

Pesan Tak Terduga

Saat dilantik Karki menegaskan dirinya hadir bukan untuk mencicipi kekuasaan. Ia hanya akan berada di posisi itu enam bulan.

"Tim saya dan saya di sini bukan untuk mencicipi kekuasaan," ujarnya Karki memberi pesan tak terduga dikutip media India, NTDV.

Kami tidak akan tinggal lebih dari enam bulan. Kami akan menyerahkan tanggung jawab kepada parlemen baru. Kami tidak akan berhasil tanpa dukungan Anda," tambahnya.

Saat pertama menjabat, Karki juga mengumumkan kompensasi sebesar 1 juta rupee Nepal kepada keluarga masing-masing korban. Pemerintah sementara, katanya, akan menanggung biaya perawatan bagi mereka yang terluka dan juga membantu mereka secara finansial.

Menurut The Himalayan Times, jumlah korban tewas dalam protes baru-baru ini telah meningkat menjadi 72 orang, termasuk 59 demonstran, 10 narapidana, dan tiga petugas polisi. Lebih dari 500 orang luka-luka.

"Nepal sedang mengalami krisis ekonomi dan prioritas pemerintahan sementara adalah rekonstruksi dan stabilitas ekonomi," ujar Karki.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Kondisi Terkini Nepal: Korban Jiwa Tembus 30, Militer-Gen Z Berunding

Read Entire Article
8000hoki online hokikilat online
1000hoki online 5000hoki online
7000hoki online 9000hoki online
800hoki download slot games 2000hoki download slot games
4000hoki download slot games 6000hoki download slot games
Ekonomi Kota | Kalimantan | | |