Sejarah Tercatat, Timnas 17 Tumbangkan Korsel 1 – 0

1 week ago 17

Oleh : Rosadi Jamani [ Ketua Satupena Kalimantan Barat ]

SETELAH Megawati, Red Sparks jadi pelipur lara negeri ini, sekarang giliran Timnas U17.

Anak asuh Nova Arianto ini baru saja mencetak sejarah besar. Sambil menunggu mentari keluar dari sarangnya, mari kita kupas perjuangan bocil Garuda di tanah Arab Saudi.

Jumat malam, 4 April 2025. Angin padang pasir Jeddah tak hanya membawa debu, tapi juga harapan. Stadion Prince Abdullah Al Faisal jadi saksi bisu, dan mungkin sedikit kepanasan atas sebuah peristiwa yang akan tercatat dalam kitab suci persepakbolaan tanah air, Timnas Indonesia U-17 menghajar Korea Selatan 1-0!

Negeri yang kalau menyanyi bikin netizen meleleh, kalau menari bikin TikTok bergoyang, dan kalau main bola… biasanya bikin kita tepok jidat. Tapi tidak malam tadi, wak! Tidak di malam yang penuh keberanian ini! Tidak di malam saat Garuda-Garuda belia bersayap mimpi turun ke lapangan dengan tekad sebesar utang negara!

Laga berlangsung menegangkan. Kedua tim saling serang, saling tusuk, saling jegal, tapi tetap penuh sopan santun Asia Timur. Penonton deg-degan.

Wasit kelihatan stress. Kiper-kiper kerja lembur. Di bangku cadangan, pelatih Nova Arianto mematung seperti patung Pancoran, kokoh, serius, dan mengandung arti filosofis.

Kemudian… menit 90+injury time. Di saat kita semua hampir menyerah, hampir mengucap “yah, draw pun tak apa lah”, tiba-tiba langit terbelah.

Bumi berguncang. Dari reruntuhan peluang yang nyaris hilang, muncullah seorang pahlawan, Evandra Floresta!

Tendangan penalti? Ya! Tapi ditepis kiper Korea? Jelas! Namun bola pantul kembali ke kaki Evandra seperti karma baik yang datang setelah bertahun-tahun diselingkuhi nasib!

Tanpa banyak pikir, ia menghajar bola itu dengan penuh amarah, dendam sejarah, dan semangat gotong-royong ala RT 03 RW 09!

Goolllll!

Net meledak. Stadion nyaring. Tiktok mendadak damai. Para ibu-ibu berhenti ngomel. Para bapak berhenti ngopi. Anak-anak Indonesia berteriak, “Aku pengen jadi Evandra, Mak!”

Saat bola menembus gawang Korea, bukan hanya skor yang berubah. Alam semesta pun sempat vakum dua detik. Planet-planet berhenti berputar sejenak demi menyaksikan keajaiban ini.

Bahkan alien di galaksi Andromeda katanya sempat berbisik ke temannya, “Wah, timnas Indonesia bangkit, wak.”

Para pemain Korea Selatan terduduk. Mereka tak percaya. Mungkin mereka berpikir, “Apakah ini mimpi?” Tidak, Tuan Baek Ki-tae. Ini nyata. Ini adalah kenyataan yang ditulis langsung oleh Tuhan dengan tinta merah putih.

Indonesia kini memuncaki klasemen Grup C. Ya, puncak! Kata yang selama ini hanya hadir di brosur MLM dan angan-angan saat isi dompet tinggal recehan. Tapi malam itu, puncak adalah milik kita!

Timnas akan lanjut melawan Yaman, 7 April depan. Tapi siapakah Yaman jika dibandingkan dengan semangat anak-anak bangsa yang barusan membungkam negerinya Nohran ini? Kami tidak gentar. Kami siap. Kami bersatu dalam satu napas, Garuda di Dadaku!

Terima kasih, Timnas. Malam itu, kalian bukan hanya bermain bola. Kalian menyulam harapan. Kalian menghidupkan kembali rasa bangga. Kalian mengirim pesan kepada dunia, “Bahwa Indonesia tidak bisa diremehkan.

Bahwa Garuda, walau masih remaja, sudah belajar terbang. Bahwa satu gol bisa menyelamatkan mental satu bangsa yang sedang dilanda utang, bea Trump, dan sinetron tiada akhir!”

Sampai jumpa di pertandingan berikutnya. Kami siap dengan kopi tanpa gula, dan semangat nasionalisme di dada.

Mari kita lanjutkan dongeng ini, karena siapa tahu… final nanti lawannya alien dari planet Mars FC.

#Camanewak

Read Entire Article
8000hoki online hokikilat online
1000hoki online 5000hoki online
7000hoki online 9000hoki online
Ekonomi Kota | Kalimantan | | |