Rupiah Ditutup Melemah, Kurs Dolar AS Tembus Rp16.610

3 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Rupiah berbalik melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada penutupan perdagangan hari ini, Senin (27/10/2025).

Melansir Refinitiv, nilai tukar rupiah ditutup dalam zona merah atau mengalami pelemahan 0,12% ke posisi Rp16.610/US$. Setelah sempat menunjukkan penguatan di awal sesi.

Pada pembukaan pagi tadi, rupiah sempat terapresiasi 0,06% ke level Rp16.580/US$.Namun, penguatan tersebut tak bertahan lama. Sebelum akhirnya rupiah melemah hingga tembus level psikologisnya di Rp16.000/US$.

Sementara itu, indeks dolar AS (DXY) pada pukul 15.00 WIB terpantau stagnan di level 98,949. Setelah di perdagangan sebelumnya, Jumat (27/10/2025), DXY menguat tipis 0,0% di level 98,728.

Pelemahan rupiah kali ini dipengaruhi oleh sentimen eksternal dan internal. Dari sisi global, pelaku pasar tengah menantikan keputusan suku bunga Amerika Serikat (AS) yang akan diumumkan usai rapat Federal Open Market Committee (FOMC) pada 29-30 Oktober 2025, dengan hasil dipublikasikan pada Kamis (30/10/2025) dini hari waktu Indonesia.

Mengacu pada CME FedWatch Tool, probabilitas The Federal Reserve (The Fed) memangkas suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin (bps) mencapai 98,1%.

Jika pemangkasan benar terjadi, langkah tersebut berpotensi menekan dolar AS dan memberikan sentimen positif bagi rupiah serta aset berisiko di negara berkembang.

Dari sisi dalam negeri, tekanan terhadap rupiah juga datang dari keluarnya investor asing dari pasar keuangan domestik.

Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), sepanjang periode 20-23 Oktober 2025, investor asing mencatatkan net outflow sebesar Rp0,94 triliun, meskipun jumlah ini menurun dibandingkan pekan sebelumnya yang mencapai Rp16 triliun.

Rinciannya, terjadi penjualan bersih (net sell) di pasar Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp2,73 triliun, serta di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) senilai Rp1,28 triliun. Sementara itu, hanya pasar saham yang masih mencatat net inflow dari asing sebesar Rp3,08 triliun.

Kondisi tersebut menunjukkan bahwa investor global masih berhati-hati terhadap aset keuangan Indonesia menjelang keputusan suku bunga The Fed.


(evw/evw)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Breaking! Rupiah Perkasa, Dolar AS Turun ke Rp16.640

Read Entire Article
8000hoki online hokikilat online
1000hoki online 5000hoki online
7000hoki online 9000hoki online
800hoki download slot games 2000hoki download slot games
4000hoki download slot games 6000hoki download slot games
Ekonomi Kota | Kalimantan | | |