Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah berbalik menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada penutupan perdagangan hari ini, Jumat (24/10/2025).
Melansir data Refinitiv, pada perdagangan terakhir pekan ini, rupiah terapresiasi 0,15% ke posisi Rp16.590/US$. Sekaligus keluar dari level psikologisnya di Rp16.600/US$. Rupiah berhasil berbalik menguat setelah pada pembukaan perdagangan, rupiah dibuka melemah 0,0,2% ke level Rp16.620/US$.
Sementara itu, indeks dolar AS (DXY) per pukul 15.20 WIB terpantau menguat 0,07% di level 99,010.
Pergerakan rupiah hari ini cukup volatile seiring dengan beberapa faktor, mulai dari faktor eksternal dari ancaman baru AS ke Rusia hingga mendidihnya harga minyak.
Harga minyak mentah melonjak lebih dari 5% ke level tertinggi dalam dua minggu pada perdagangan Kamis (23/10/2025), menyusul pengumuman sanksi AS terhadap perusahaan-perusahaan minyak utama Rusia.
AS melarang dua raksasa milik negara, Rosneft PJSC dan Lukoil PJSC, dalam langkah yang bertujuan menambah tekanan terhadap Kremlin terkait kurangnya komitmen Moskow terhadap perdamaian di Ukraina.
Rosneft, yang dipimpin sekutu Putin, Igor Sechin, dan Lukoil bersama-sama menyumbang hampir setengah dari ekspor minyak Rusia, sekitar 2,2 juta barel per hari, dengan pendapatan dari minyak dan gas menyumbang sekitar seperempat anggaran federal.
Setelah sanksi diumumkan, Presiden AS Donald Trump menyatakan bahwa ia akan menekan pembeli besar, dan berencana membahas impor minyak Rusia dengan Presiden China Xi Jinping minggu depan, setelah menegaskan kembali bahwa India akan mengurangi pembeliannya.
Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) terus menjaga stabilitas nilai tukar rupiah melalui intervensi.
"Intervensi akan dilakukan apapun yang diperlukan, dan ini kita lakukan tidak hanya di satu pasar saja, dengan intervensi spot tapi juga intervensi melalui pasar forward, di pasar domestik, maupun juga di luar negeri di offshore," Jelas Juli Budi Winantya, dalam pelatihan wartawan (24/10/2025).
(evw/evw)
[Gambas:Video CNBC]

4 hours ago
3
















































