RI Punya Rancangan Listrik Paling Hijau, Begini Tanggap PGE

1 hour ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia sudah memiliki targetn kelistrikan nasional paling hijau dalam sejarah. Hal ini tertuang dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025-2034.

Dalam dokumen tersebut, sebesar 42,6 Giga Watt (GW) dari total tambahan kapasitas pembangkit 69,5 GW akan berasal dari Energo Baru dan Terbarukan. Khusus untuk panas bumi, pemerintah menargetkan tambahan kapasitas sebesar 5,2 GW hingga tahun 2034.

Perihal RUPTL 2025-2034, Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) angkat suara. Dia menilai meskipun kontribusi panas bumi secara kuantitas belum dominan dibanding sumber EBT lain, perannya tetap besar karena sifatnya yang unik sebagai baseload energi bersih.

"Ya, tentu PGE sangat happy dengan the green, mudah-mudahan ini real. The green RUPTL, the most green RUPTL. Kalau kita lihat renewable di dalam green RUPTL itu mungkin kuota dari geothermal itu mungkin kecil 5,2 GW kalau dibandingin yang lain ya, secara garis besar," ujarnya kepada CNBC Indonesia dalam program Energy Corner, Kamis (18/9/2025).

Namun dia menekankan, pemanfaatan panas bumi harus dipercepat. Alasannya, karena Panas bumi menjadi satu-satunya energi terbarukan yang bisa beroperasi stabil 24 jam non-stop, berbeda dengan tenaga surya atau angin yang sangat bergantung pada kondisi cuaca.

PGE sendiri telah menyiapkan sejumlah strategi, mulai dari pengembangan teknologi, penurunan biaya produksi, hingga kolaborasi dengan mitra internasional.

"Kita bisa mulai membuat ekosistemnya dengan mengurangi market price dari panas bumi, kita bisa membuat manufacturing power plant di Indonesia," terangnya.

Saat ini, PGE sudah mulai masuk ke fase implementasi. Beberapa proyek seperti Lumut Balai 2 telah beroperasi diikuti dengan eksplorasi baru terus berjalan di berbagai wilayah.

"Jadi banyak sekali plan kita di mana kita akan menargetkan dalam 2-3 tahun ini menjadi 1 GW company," katanya.

Asal tahu saja, dalam RUPTL 2025-2034 tercatat rencana total penambahan kapasitas pembangkit listrik baru sebesar 69,5 GW sampai 2034, sebesar 42,6 GW atau 61% akan berasal dari pembangkit listrik berbasis EBT, dan 10,3 GW atau 15% dari sistem penyimpanan (storage).

Adapun, dari seluruh jenis pembangkit EBT, sumber energi surya memiliki porsi yang cukup besar yakni 17,1 GW. Kemudian, disusul oleh Air sebesar 11,7 GW, Angin sebesar 7,2 GW, Panas bumi sebesar 5,2 GW, Bioenergi sebesar 0,9 GW, dan Nuklir sebesar 0,5 GW.

Sementara itu, untuk kapasitas sistem penyimpanan energi mencakup PLTA pumped storage sebesar 4,3 GW dan baterai 6,0 GW. Kemudian, untuk pembangkit fosil masih akan dibangun sebesar 16,6 GW, terdiri dari gas 10,3 GW dan batubara 6,3 GW.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Raih Laba Rp 511,63 Miliar di Q1 2025, Bos PGE Blak-blakan Sebut Ini

Read Entire Article
8000hoki online hokikilat online
1000hoki online 5000hoki online
7000hoki online 9000hoki online
800hoki download slot games 2000hoki download slot games
4000hoki download slot games 6000hoki download slot games
Ekonomi Kota | Kalimantan | | |