RI Mau Bangun Gudang Stok BBM di Sebelah Singapura, Ini Siasatnya..

7 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyebutkan Indonesia akan membangun Cadangan Penyangga Energi (CPE), khusus untuk Bahan Bakar Minyak (BBM). Tangki penyimpan BBM itu akan dibuat untuk penyimpanan BBM selama 30 hari.

Adapun rencananya, tangki stok BBM itu akan dibangun di pulau terluar, yakni Pulau Nipa, Batam, Kepulauan Riau.

Sebagaimana diketahui, Indonesia saat ini hanya memiliki cadangan BBM hingga 21 hari. Itu pun baru berupa cadangan operasional yang disediakan PT Pertamina (Persero). Kelak, pemerintah akan berupaya meningkatkan cadangan BBM ini menjadi 30 hari usai terbitnya Peraturan Presiden (Perpres) No. 96 Tahun 2024 tentang Cadangan Penyangga Energi (CPE).

"Kami sekarang lagi menyusun proses investasinya, Permen (Peraturan Menteri)-nya. Dan kita akan bikin di Pulau Nipa. Pulau Nipa. Supaya apa? Kita punya penyangga sekarang itu kan cuma 21 hari. Kita akan nambah 30 hari, dan insya Allah doakan investasinya cukup gede," jelas Bahlil usai konferensi pers di Kantor Kementerian ESDM, beberapa waktu yang lalu.

Dia mengatakan, pembangunan tangki CPE di Pulau Nipa tersebut diharapkan bisa diikuti dengan terbangunnya refinery atau kilang pengolahan BBM di dalam negeri, sehingga bisa mengurangi jumlah impor BBM.

"Kita akan rencana membangun storage di sana, dan tidak menuntut kemungkinan kita juga akan sedang mempertimbangkan untuk membangun refinery (kilang BBM) baru di Indonesia. Supaya impor-impor kita ini jangan terlalu banyak lah, kira-kira begitu," tambahnya.

Sayangnya, Bahlil tidak mendetailkan lokasi kilang-kilang BBM baru yang akan dibangun ke depannya. Namun yang pasti, untuk lokasi penyimpanan BBM-nya direncanakan akan dibangun di Pulau Nipa.

Kilang terbesar 500 ribu barel per hari

Menteri Bahlil menegaskan, saat ini pihaknya sedang merancang pembangunan kilang minyak berkapasitas 500 ribu barel per hari (bph). Dengan begitu, kilang ini akan menjadi yang terbesar di Indonesia mengalahkan Kilang Balikpapan, Kilang Tuban & Kilang Cilacap.

"Kita juga akan membangun refinery (kilang minyak) yang Insya Allah kapasitasnya itu kurang lebih sekitar 500 ribu barel. Ini salah satu yang terbesar nantinya, ini dalam rangka mendorong agar ketahanan energi kita betul-betul lebih baik," ujar Bahlil, dikutip Kamis (6/3/2025).

Kelak, kilang minyak ini akan dirancang dengan kapasitas 500 ribu barel per hari serta mampu mengolah minyak mentah dari dalam negeri maupun impor. Kilang ini akan memproduksi berbagai produk minyak bumi, termasuk BBM, mencapai 531.500 barel per hari, sehingga dapat memperkuat pasokan energi nasional.

Untuk merealisasikan proyek ini, investasi yang dibutuhkan diperkirakan mencapai US$ 12,5 miliar atau Rp 204,95 triliun (asumsi kurs Rp 16.400 per US$). Selain mengurangi ketergantungan pada impor, proyek ini berpotensi menghemat hingga 182,5 juta barel minyak per tahun atau setara US$ 16,7 miliar. Tak hanya itu, pembangunan kilang ini juga membuka peluang besar bagi penciptaan lapangan kerja, dengan 63.000 tenaga kerja langsung dan 315.000 tenaga kerja tidak langsung.


(pgr/pgr)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Singapura Bersiap Hadapi Dampak Perang Dagang AS & China

Next Article Truk Tangki BBM Meledak dan Terbakar, 147 Orang Tewas

Read Entire Article
8000hoki online hokikilat online
1000hoki online 5000hoki online
7000hoki online 9000hoki online
Ekonomi Kota | Kalimantan | | |