Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden RI Prabowo Subianto mengungkapkan bahwa rakyat Indonesia harus berbangga karena memiliki cadangan emas terbesar ke-6 di dunia. Ditambah lagi, kini Indonesia juga sudah mampu mengolahnya hingga menjadi emas batangan.
Hal tersebut menyusul beroperasinya pabrik emas logam mulia alias Precious Metal Refinery (PMR) milik PT Freeport Indonesia di Gresik, Jawa Timur. Pabrik ini didesain bisa menghasilkan 50-60 ton emas per tahun.
"Indonesia patut berbangga memiliki cadangan emas ke-6 terbesar di dunia dan kini mampu mengolahnya secara mandiri dari hulu ke hilir. Konsentrat yang sebelumnya diekspor kini dapat dimurnikan menjadi logam mulia emas dan perak di dalam negeri," ujar Prabowo, saat meresmikan fasilitas Precious Metal Refinery (PMR) di Gresik, dikutip Selasa (18/3/2025).
"Kita optimis dan bersyukur atas melimpahnya sumber daya alam Indonesia. Sudah menjadi tugas kita bersama untuk mengelolanya dengan sebaik-baiknya, tertib, dan transparan untuk kesejahteraan rakyat Indonesia," ujarnya.
Dia menyebut, pemurnian logam emas PTFI ini merupakan pabrik emas terintegrasi hulu-hilir terbesar di Indonesia.
"Kita bersyukur kita punya fasilitas ini, saya diberi tahu industri ini instalasi pemurnian logam ini terutama emas adalah yang terbesar dari segi hulu - hilir di satu entitas, jadi ini saya kira perlu kita mensyukuri," imbuhnya.
Seperti diketahui, Presiden Prabowo Subianto bersama dengan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Menteri BUMN Erick Thohir meresmikan fasilitas Precious Metal Refinery (PMR) atau pabrik penghasil emas atau logam mulia di Gresik, Jawa Timur (Jatim). Pabrik tersebut adalah milik PT Freeport Indonesia (PTFI).
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menerangkan bahwa PMR ini merupakan pabrik emas terbesar di Indonesia. Khusus smelter emas ini nilai investasinya mencapai US$ 630 juta atau setara Rp 10 triliun.
"Dan kami laporkan bahwa produksi emas dari 3 juta konsentrat itu kurang lebih 50-60 ton emas. Dan ini untuk di Freeport di Gresik. Kalau Amman Mineral 900 lebih emasnya 18-20 ton emas, jadi overall 2 pabrik mencapai 60-70 ton emas per tahun," kata Menteri ESDM Bahlil dalam sambutannya di JIIPE, Gresik, Jatim, (17/3/2025).
Fasilitas PMR ini menjadi salah satu bagian dari smelter konsentrat tembaga di Gresik ini. Di mana, smelter konsentrat tembaga ini merupakan smelter dengan single line terbesar di Dunia yang memiliki nilai investasi mencapai US$ 4,2 miliar.
(pgr/pgr)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Waspada! Ada Risiko Cuaca Ekstrem Selama 3 Hari Ke Depan
Next Article Pasca Kebakaran Smelter Freeport, Operasional JIIPE Dipastikan Stabil!