Jakarta, CNBC Indonesia - Penjualan pakaian bekas impor hingga saat ini masih laris manis, terutama di kalangan muda. Hal ini karena pakaian impor tersebut terbilang sangat murah dan diklaim kualitasnya cukup baik dibandingkan dengan produk lokal.
Berdasarkan pantauan CNBC Indonesia di sentra thrifting Pasar Baru, Jakarta Pusat, harga pakaian bekas impor dibanderol mulai dari Rp 35.000 hingga Rp 125.000. Bukan hanya itu, mereknya juga beragam mulai dari Uniqlo hingga H&M.
Contohnya saja celana bahan, di mana harganya ada yang mencapai Rp 35.000 untuk satu setel. Jika membeli tiga setel, maka harganya mencapai Rp 100.000. Sedangkan untuk jaket, blazer, dan jas dimulai dari Rp 50.000 hingga Rp 125.000. Bahkan, harga-harga tersebut bisa ditawar lagi oleh pembeli.
Jenny, salah satu pedagang pakaian bekas impor menjual aneka pakaian mulai dari kaos, celana bahan, jeans, jaket, hingga kaos flanel. Harganya pun mulai dari Rp 50.000 hingga Rp 100.000-an.
"Kaos flanel, biasanya harga Rp 125.000, saya kasih Rp 50.000 saja," kata Jenny saat ditemui CNBC Indonesia, Senin (27/10/2025).
Foto: Kondisi Sentra Penjualan Pakaian Bekas di Pasar Senen, Jakarta Pusat, Jumat (24/10/2025). (CNBC Indonesia/Chandra Dwi Prananta)
Kondisi Sentra Penjualan Pakaian Bekas di Pasar Senen, Jakarta Pusat, Jumat (24/10/2025). (CNBC Indonesia/Chandra Dwi Prananta)
Tak hanya itu saja, yang membuat pelanggan tertarik untuk membeli karena mayoritas pakaian yang dijual memiliki merek ternama seperti Uniqlo dan H&M. Jika harga aslinya mungkin bisa mencapai lebih dari Rp 200.000, di Pasar Baru bisa dibeli seharga Rp 50.000.
Salah satu pelanggan yakni Rani mengungkapkan harga pakaian bekas impor jauh lebih murah dibandingkan harga aslinya, bahkan harga produk lokal.
"Harganya lebih murah, bayangin aja, Uniqlo di Pasar Baru cuma Rp 75.000, kalau di mal-mal bisa Rp 300.000, bahkan lebih," ujar Rani.
Baik pedagang maupun pelanggan, kualitas pakaian bekas impor juga cenderung bagus.
"Yang impor kadang bahan kainnya bagus, walaupun bekas entah sudah dipakai orang atau bahan sisa yang tidak terjual di sana," jelas Rani.
(chd/wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dulu Ramai, Kini Satu per Satu Pembeli-Pedagang di Pasar Baru Hilang

4 hours ago
1

















































