Presiden Prabowo Greget Soal Kondisi Sampah, Lahirlah Waste to Energy

4 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq mengatakan Presiden Prabow Subianto greget soal penanganan masalah sampah di Indonesia. Hal ini lah yang melahirkan kebijakan penanganan sampah melalui waste to energy dengan membangun pembangkit tenaga sampah.

Lahirnya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 109 Tahun 2025 tentang Penanganan Sampah Perkotaan Melalui Pengolahan Sampah Menjadi Energi Terbarukan Berbasis Teknologi Ramah Lingkungan, bukti Presiden Prabowo serius untuk menyelesaikan permasalahan sampah, dengan membangun fasilitas pengolahan sampah menjadi energi (waste to energy/WtE).

"Bapak Presiden ini sangat greget. Bagaimana sampah bisa diselesaikan melalui waste to energy, meskipun hal ini bukan solusi yang sangat ampuh untuk menyelesaikan sampah kita," kata Hanif saat memberikan paparan di acara World Wide Fund For Nature (WWF), Selasa (28/10/2025).

Ia menyebut untuk membangun satu unit pengolahan sampah perlu menyiapkan anggaran yang cukup besar, yakni bisa mencapai Rp 3 triliun. Dari rencana pembangkit tenaga sampah yang akan dibangun, sampah yang akan dimusnahkan belum bisa seluruhnya di Indonesia.

"Bayangkan, untuk satu waste to energy, investasi satu unit per 1.000 ton per hari, kita memerlukan dana hampir Rp 3 triliun," lanjutnya.

Bahkan, dengan adanya sekitar 21 aglomerasi di Indonesia, maka anggaran yang diperlukan untuk membangun pembangkit listrik tenaga sampah bisa mencapai Rp 63 triliun.

"Kalau hampir semua kota, dengan 1.000 ton per hari, yang kita asumsikan ada 21 aglomerasi kabupaten/kota, maka diperlukan Rp 63 triliun untuk membangun fasilitas ini," ujarnya.

Investasi mengolah sampah jadi listrik memang cukup besar, tetapi hal tersebut harus segera dilakukan agar permasalahan sampah tidak berlarut-larut.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menargetkan pembangunan pengolahan sampah menjadi energi WtE di 34 titik proyek, bisa selesai dalam waktu 2 tahun.

Namun hingga saat ini, baru tujuh daerah yang siap mendukung pembangunan fasilitas tersebut. Adapun ketujuh daerah tersebut yakni Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Bali, Bekasi, hingga Tangerang.

Adapun proyek Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL) memiliki daya kapasitas yang mampu mengolah sebanyak 1.000 ton sampah per hari.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Siap-Siap! Aturan Sampah Jadi Listrik Bakal Terbit

Read Entire Article
8000hoki online hokikilat online
1000hoki online 5000hoki online
7000hoki online 9000hoki online
800hoki download slot games 2000hoki download slot games
4000hoki download slot games 6000hoki download slot games
Ekonomi Kota | Kalimantan | | |