Oleh : Benz Jono Hartono [ Praktisi Media Massa di Jakarta]
*Pembukaan*
Piagam Madinah adalah konstitusi tertulis pertama dalam sejarah yang disusun oleh Nabi Muhammad SAW setelah hijrah ke Madinah pada tahun 622 Masehi.
Piagam ini berfungsi sebagai dasar bagi masyarakat Madinah yang majemuk, terdiri dari kaum Muslim, Yahudi, dan suku-suku lainnya.
Salah satu aspek utama dari Piagam Madinah adalah keseimbangan antara hak mayoritas dan perlindungan terhadap minoritas, yang menjadi prinsip penting dalam kehidupan bernegara yang harmonis.
*Mayoritas yang Bertanggung Jawab*
Dalam Piagam Madinah, kaum Muslim yang menjadi mayoritas di kota tersebut memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga stabilitas dan kesejahteraan seluruh penduduk.
Nabi Muhammad SAW menetapkan prinsip bahwa mayoritas tidak boleh bertindak sewenang-wenang terhadap kelompok minoritas, tetapi harus memastikan keadilan dan kesejahteraan bagi semua warga.
Beberapa pasal dalam Piagam Madinah menegaskan hal ini, seperti:
1. Kewajiban Saling Membantu:*
“Kaum Muslimin dan Yahudi harus saling menolong dalam menghadapi musuh bersama.”
*2. Kesetaraan di Mata Hukum:*
“Kaum Yahudi yang menjadi bagian dari umat ini akan mendapatkan perlindungan dan hak-hak mereka tidak akan dikurangi.”
Ini menunjukkan bahwa meskipun kaum Muslim mendominasi populasi, mereka tetap berkewajiban untuk melindungi kaum minoritas dan memberikan mereka hak-hak yang adil.
*Perlindungan terhadap Minoritas*
Salah satu nilai utama dalam Piagam Madinah adalah perlindungan terhadap kaum minoritas, terutama komunitas Yahudi dan suku-suku non-Muslim lainnya. Beberapa pasal yang menegaskan perlindungan ini antara lain:
*Kebebasan Beragama:*
Piagam Madinah menjamin bahwa setiap kelompok agama bebas menjalankan ibadahnya tanpa paksaan.
*Hak Hidup dan Keamanan:*
Tidak boleh ada tindakan kekerasan terhadap kelompok minoritas selama mereka menaati hukum yang telah disepakati bersama.
*Keadilan bagi Semua:*
Jika terjadi perselisihan, maka penyelesaiannya harus berdasarkan keadilan dan bukan diskriminasi.
Piagam Madinah menegaskan bahwa minoritas memiliki tempat yang dihormati dalam masyarakat. Mereka tidak dianggap sebagai warga kelas dua, tetapi sebagai bagian dari komunitas yang sama dengan hak dan kewajiban yang jelas.
*Relevansi Piagam Madinah di Masa Kini*
Prinsip-prinsip yang terkandung dalam Piagam Madinah tetap relevan dalam konteks masyarakat modern. Dalam negara-negara dengan keberagaman etnis dan agama, keseimbangan antara hak mayoritas dan perlindungan terhadap minoritas menjadi kunci terciptanya harmoni sosial. Beberapa pelajaran yang bisa diambil dari Piagam Madinah antara lain:
*1. Pemerintah harus adil terhadap semua kelompok, tanpa diskriminasi.*
*2. Mayoritas harus memiliki sikap toleran dan bertanggung jawab terhadap minoritas.*
*3. Setiap warga negara, baik mayoritas maupun minoritas, memiliki kewajiban yang sama dalam menjaga kedamaian dan persatuan.*
*Penutup*
Piagam Madinah adalah contoh nyata bagaimana Islam mengajarkan keseimbangan antara mayoritas dan minoritas dalam kehidupan bermasyarakat.
Nabi Muhammad SAW menunjukkan bahwa kepemimpinan yang adil dan inklusif akan menciptakan harmoni dan ketentraman bagi semua.
Prinsip-prinsip ini seharusnya menjadi inspirasi bagi masyarakat modern dalam membangun kehidupan yang damai, saling menghormati, dan penuh toleransi.