Pemerintah Alirkan Dana Rp200 T: Intip Valuasi Saham BRI, Mandiri-BNI

4 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Deretan saham perbankan big caps terutama yang masuk dalam jajaran milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) kini mulai dilirik oleh para investor usai mendapat dana segar dari pemerintah.

Pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah mengguyurkan dana segar sebesar Rp 200 triliun ke 5 bank. Adapun uang tersebut merupakan dana menganggur yang sebelumnya parkir di Bank Indonesia (BI).

Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan transfer uang Rp 200 triliun ke 5 bank sudah dimulai pada Jumat (12/9/2025) kemarin.

Masing-masing penerimanya adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia Tbk, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk.

BRI, Bank Mandiri, dan BNI menerima Rp 55 triliun. Kemudian BTN Rp 25 triliun dan BSI Rp 10 triliun dalam bentuk deposito on call.

Hal ini berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan (KMK) Nomor 276 Tahun 2025 tentang Penempatan Uang Negara dalam Rangka Pengelolaan Kelebihan dan Kekurangan Kas untuk Mendukung Pelaksanaan Program Pemerintah dan Mendorong Pertumbuhan Ekonomi.

Aturan tersebut juga mengatur mengenai besaran imbal hasil atau tingkat bunga. Pemerintah akan menerima bunga 80,476% dari BI Rate.

Saat ini Bank Indonesia mematok suku bunga acuan sebesar 5%, berdasarkan Rapat Dewan Gubernur (RDG) Agustus 2025. Dengan demikian bunga yang diterima pemerintah dari kelima bank sebesar 4,02% dengan tenor 6 bulan dan dapat diperpanjang.

Adapun penempatan dana pada bank umum mitra menerapkan manajemen risiko melalui penggunaan mekanisme debit langsung Giro Wajib Minimum (GWM) di Bank Indonesia, apabila Bank Umum Mitra tidak dapat memenuhi kewajiban pengembalian Penempatan Dana.

Bentuk mitigasi risiko lainnya dengan mempertimbangkan kondisi pasar keuangan, hasil analisis risiko, serta rekomendasi otoritas terkait.

Suntikan dana segar tersebut mendorong lima saham perbankan tersebut menguat usai cairnya dana tersebut.

Lantai bagaimana dengan valuasinya? Berikut hitungan CNBC Indonesia Research valuasi 5 saham bank BUMN tersebut.

Secara industrinya, hanya saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) yang memiliki Price Earning Ratio (PER) diatas rata-rata industrinya di 16,4.

Sementara dari fair value, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) menjadi paling murah.

Akan tetapi dari sisi Price Book Value (PBV), PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) tercatat paling murah dengan PBV dibawah satu, sementara sisanya sudah berada di harga wajarnya.

CNBC Indonesia Research juga telah mencatat performa kinerja keuangan 5 saham perbankan tersebut.

Dari 5 saham perbankan diatas, hanya PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) yang mencatatkan penurunan laba bersih. Akan tetapi semua kompak mencatatkan pertumbuhan penyaluran kredit.

Catatan untuk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) masih menggunakan data keuangan kuartal I 2025 sesuai yang diterbitkan oleh masing-masing perseroan.

Dengan suntikan dana dan potensi kenaikan pertumbuhan kredit, diperkirakan perbankan akan menjadi next cycle pendorong laju IHSG.


Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(saw/saw)

Read Entire Article
8000hoki online hokikilat online
1000hoki online 5000hoki online
7000hoki online 9000hoki online
800hoki download slot games 2000hoki download slot games
4000hoki download slot games 6000hoki download slot games
Ekonomi Kota | Kalimantan | | |