Negara NATO Ini Ungkap Ada Rencana Jahat Sekutu Serang Trump

14 hours ago 4

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Luar Negeri (Menlu) Hungaria Péter Szijjártó mengungkap adanya rencana jahat yang dimainkan sekutu aliansi NATO kepada Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Hal ini dikarenakan kebijakan Trump yang selalu berbeda dengan sekutu di Benua Biru, utamanya terkait Ukraina

Dalam pernyataannya, Szijjártó awalnya mengatakan bahwa Hungaria telah hidup dalam bayang-bayang perang di Ukraina selama tiga tahun. Ia menyebut saat ini negaranya menderita konsekuensi dramatis dari perang itu.

"Jadi, jika ada negara yang berkepentingan dalam keberhasilan Donald Trump, dalam keberhasilan pemerintah AS saat ini, jika ada negara yang berkepentingan dalam keberhasilan perjanjian AS-Rusia, itu adalah kami," tuturnya.

"Pada saat yang sama, jelas bahwa ada beberapa rencana jahat yang sedang berlangsung terhadap Donald Trump di bagian Barat Eropa. Tentu saja itu juga menentang perdamaian, tetapi perang hanyalah alasan untuk rencana jahat terhadap Donald Trump."

Pertemuan antara Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Jumat (28/2/2025) berakhir dengan ketegangan yang luar biasa di Gedung Putih. (Photo by SAUL LOEB / AFP)Foto: Pertemuan antara Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Jumat (28/2/2025) berakhir dengan ketegangan yang luar biasa di Gedung Putih. (Photo by SAUL LOEB / AFP)
Pertemuan antara Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Jumat (28/2/2025) berakhir dengan ketegangan yang luar biasa di Gedung Putih. (Photo by SAUL LOEB / AFP)

Szijjártó kemudian mengatakan bahwa negara-negara yang terlibat telah mengadakan pertemuan terakhir mereka di London pada hari Minggu, di mana mereka memutuskan bahwa Ukraina harus melanjutkan perang.

"Ini sangat buruk, ini sangat berbahaya dan merupakan kesalahan besar karena jika perang berlanjut, lebih banyak orang akan mati, kehancuran akan lebih besar, dan bahaya eskalasi akan terus berlanjut," tambahnya.

Pada saat yang sama, ia mengatakan bahwa merupakan kabar baik bila Washington bertentangan dengan Eropa terkait pandangan atas Ukraina. Ia menambahkan bahwa "jadi jauh lebih mudah bagi Hungaria untuk menjauh dari konflik".

"Perang telah mengakibatkan banyak sekali perkembangan buruk. Kita semua merasakan konsekuensi ekonomi, kenaikan harga, efek sanksi pada harga energi, dan sebagainya. Jadi perang telah mengakibatkan banyak sekali perkembangan buruk, tetapi begitu perang berakhir, semuanya juga akan hilang," tandasnya.

Trump, yang telah menimbulkan keraguan Eropa tentang komitmen AS terhadap aliansi keamanan NATO, telah menghentikan bantuan militer ke Ukraina untuk perang Kyiv dengan Rusia setelah bentrokan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pekan lalu. Hal ini kemudian membuat Eropa mencoba mencari tahu bagaimana bereaksi.

Di sisi lain, Perdana Menteri Hungaria, Viktor Orbán dan Perdana Menteri Slovakia. Robert Fico, telah lama secara terbuka mengkritik bantuan militer UE ke Ukraina dan sanksinya terhadap Rusia. Mereka juga mendukung Trump yang menegaskan bahwa penyelesaian damai adalah satu-satunya jalan yang layak untuk mengakhiri perang.

Para pemimpin Slovakia dan Hungaria ini juga telah lama dituduh menjalankan kebijakan yang bersahabat dengan Moskow meskipun negara mereka merupakan anggota UE dan NATO.


(tps/wur)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Putin Girang Trump Salahkan Nato-Ukraina Soal Invasi Rusia

Next Article Elon Musk Bagi-Bagi Rp15 M, Ini Syaratnya

Read Entire Article
8000hoki online hokikilat online
1000hoki online 5000hoki online
7000hoki online 9000hoki online
Ekonomi Kota | Kalimantan | | |