Jakarta, CNBC Indonesia - Sektor multifinance masih menjadi salah satu dari sektor utama yang banyak menerbitkan surat utang sepanjang kuartal I 2024. Adapun nilainya mencapai Rp8,3 triliun.
Menurut data PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), total penerbitan surat utang korporasi secara nasional pada Januari-Maret 2025 mencapai Rp46,7 triliun. Adapun tiga sektor yang paling banyak menerbitkan obligasi adalah pulp and paper, pertambangan dan multifinance.
Lebih rinci, sektor pulp dan kertas mencatat total penerbitan sebesar Rp13,2 triliun. Sementara itu pertambangan menyumbang penerbitan sebesar Rp9,2 triliun.
"Kemudian multifinance masih menjadi top 3 di tahun ini hingga kuartal pertama, di mana ada 6 perusahaan multifinance di sepanjang triwulan pertama ini yang menerbitkan surat utang dengan total nilai mencapai Rp8,3 triliun," ungkap Kepala Divisi Riset Ekonomi Pefindo Suhindarto dalam paparan Pefindo, Selasa, (15/4/2025).
Adapun sebagian besar dana penerbitan obligasi tersebut akan digunakan untuk refinancing, dengan proporsi sebesar 53,6%. Sementara sisanya untuk modal kerja sebesar 41,5%.
Sebagai informasi, penerbitan surat utang korporasi didominasi oleh obligasi korporasi & sukuk yang tercatat sebesar Rp46,4 triliun. Jumlahnya naik dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp25,1 triliun.
Di sisi lain, penerbitan MTN menunjukkan penurunan yaitu baru mencapai Rp0,4 triliun dibandingkan Rp0,7 triliun pada Q1-2025 lalu. Hingga kuartal 1-2025, masih belum ada penerbitan efek utang lainnya (perpetual, SBK, dan sekuritisasi), menurun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (Rp0,5 triliun).
(ayh/ayh)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Sri Mulyani Pamer SUN Laku Keras Saat IHSG Jeblok
Next Article 1 Pinjol & 1 Multifinance Ditutup Oktober 2024, Ini Profilnya