Jakarta CNBC Indonesia - Media asing menyoroti banjir dan tanah longsor di Tapanuli Selatan, Sumatera Utara (Sumut) RI. Hal ini dimuat laman AFP dalam artikel "Floods and landslides kill eight in Indonesia".
"Banjir dan tanah longsor menewaskan sedikitnya delapan orang dan melukai puluhan lainnya setelah hujan deras melanda Pulau Sumatra, Indonesia, kata seorang pejabat bencana," tulis laman itu, dikutip Rabu (26/11/2025).
"Cuaca ekstrem telah melanda Sumatera Utara selama beberapa hari, membanjiri sebagian wilayah Kabupaten Tapanuli Selatan sejak Senin, menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)."
Dilaporkan bahwa bencana banjir telah membuat 2.851 warga harus mengungsi. Disebut bagaimana badan penanggulangan bencana setempat telah mengerahkan alat berat untuk membersihkan puing-puing, yang menghalangi akses jalan ke kabupaten tersebut.
"Setidaknya tiga kabupaten lain di provinsi ini juga terdampak banjir dan tanah longsor," tambahnya.
Benih siklon, formasi cuaca yang berpotensi menjadi siklon tropis, berada di balik cuaca ekstrem ini. Musim monsun tahunan, biasanya antara Juni dan September, sering kali membawa hujan lebat, memicu tanah longsor, banjir bandang, dan penyakit yang ditularkan melalui air.
"Perubahan iklim telah memengaruhi pola badai, termasuk durasi dan intensitas musim, yang menyebabkan curah hujan yang lebih tinggi, banjir bandang, dan hembusan angin yang lebih kencang," tegas laman itu.
"Setidaknya 38 orang tewas bulan ini akibat tanah longsor yang dipicu oleh hujan deras di Jawa Tengah dan sekitar 13 orang masih hilang," tulisnya menyebut fakta lain.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]

4 hours ago
4















































