Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Utama PT Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi mengatakan telah melakukan digitalisasi untuk menyederhanakan sistem distribusi pupuk. Saat ini sudah ada sekitar 27 ribu outlet yang sudah terdigitalisasi.
"Kita sudah bisa melihat setiap butiran pupuk yang dibuat di kapal. Kita bisa lihat datanya, visualnya, pergerakan kapalnya, kemudian dibawa ke truk," kata Rahmad dalam CNBC Indonesia Food Summit 2025, Rabu (19/3/2025).
"Kalau tebus datanya kita capture. Bahkan orang yang tebus kita foto," tambahnya.
Rahmad mengatakan jika setiap petani dialokasikan 1 ton, maka harus mengorganisasi 1.000 orang. Untuk itu, penting untuk membuat transparansi sistem, sehingga seluruh data penyaluran bisa terlihat.
Seperti diketahui PT Pupuk Indonesia mengimplementasikan sistem digital yang memungkinkan petani untuk menebus pupuk lebih cepat melalui Ipubers. Aplikasi ini memungkinkan pemantauan yang lebih mudah dan lebih tepat sasaran, membantu memastikan bahwa pupuk sampai ke petani yang membutuhkan secara tepat waktu.
Pupuk Indonesia mencatat sepanjang 2024 iPubers telah memproses 26 juta transaksi sepanjang 2024. Sementara tahun ini, sistem memproses 2,5 juta transaksi per bulan.
(rah/rah)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Bos Pupuk Indonesia Ungkap Efek Perang Dagang - Harga Gas Naik
Next Article Keras! Mentan Amran Minta Dirut Pupuk Indonesia Segera Pecat Anak Buah