Judol Makin Menggurita, Selamat Keluarga!

1 week ago 13

Oleh : Rosadi Jamani [ Ketua Satupena Kalimantan Barat ]

Ssttt… jangan ribut dulu. Tarik napas. Coba dengarkan baik-baik. Ada suara lirih dari arah utara, dari gedung-gedung tinggi di Phnom Penh.

Suara anak-anak muda Indonesia yang dikurung di balik monitor, mengetik iklan slot selama 14 jam sehari. Mereka bukan pekerja formal, bukan juga relawan. Mereka budak digital.

Budak-budak modern yang bekerja untuk “raja-raja judi online” yang, konon katanya, tak cuma orang Kamboja. Tapi, juga ada pengusaha dan politisi Indonesia di belakangnya. Sambil menunggu grand final Red Sparks vs Pink Spider sore ini puku 17.00 WIB, mari kita bahas judul yang sudah sangat emergency di negeri ini.

“Benar ada politisi dan pengusaha terlibat judul, bang?” Iya. Politisi. Pengusaha. Bukan rumor murahan dari grup WhatsApp emak-emak. Tapi bisik-bisik yang makin lama makin keras. Katanya, ada nama-nama besar yang nongol di balik layar.

Mereka bukan sekadar tahu, tapi terlibat. Bukan hanya bermain, tapi mendanai. Bukan cuma menonton, tapi mengatur. Mereka duduk nyaman di ruang ber-AC, sambil tertawa melihat rakyatnya menekan tombol “deposit” tiap jam. Logika sederhana, kalau tak ada keterlibatan pesohor, sudah dari dulu judol itu hilang. Nyata, malah makin menggurita.

Bayangkan, wak! Uang negara mengalir keluar lewat tangan rakyatnya sendiri, sambil mereka yang “di atas” menikmati komisi. Judi online ini bukan lagi bisnis haram. Ia sudah menjadi industri. Lengkap dengan ekosistemnya, investor, operator, kurir pulsa, dan yang paling menyedihkan, rakyat biasa yang dikirim jadi tenaga kerja ilegal ke Kamboja.

Ada yang dari Riau, ada yang dari Jawa, ada juga yang dari pelosok Sumatera. Direkrut lewat janji-janji manis, “kerja digital, gaji dolar, makan gratis, tempat tinggal disediakan.” Tahu-tahu sampai di sana, paspor disita, kerja paksa, dan tak bisa pulang.

Ada yang sakit, ada yang stres, ada yang hilang tanpa kabar. Tapi siapa yang peduli? Siapa yang berani menyelamatkan? Yang bisa pulang hanya mereka yang viral duluan di TikTok.

Negara? Ya, negara sedang sibuk. Sedang mengurus revisi undang-undang. Sedang membentuk satgas baru. Tapi tidak sibuk bertanya, siapa yang merekrut mereka? Siapa yang biayai pengiriman mereka lewat pelabuhan-pelabuhan “bodong”? Yang lebih penting, siapa yang punya bisnis besar di balik semua ini?

Karena judi online ini tidak berdiri sendiri. Ia beranak-pinak dengan tenang karena ada pagar yang diam. Ada institusi yang tutup mata. Ada elite yang tersenyum puas. Sebab, siapa sangka, mesin slot bisa lebih menghasilkan daripada pabrik semen?

Kita ini sedang kehilangan arah. Bukan karena kurang guru, tapi karena muridnya lebih percaya pada “trik bocoran jackpot”. Bukan karena kurang pekerjaan, tapi karena jadi admin slot lebih cepat bikin kaya, asal tahan mental, tahan disiksa.

Uang yang berputar? Rp 600 triliun sejak 2017. Rp 100 triliun dalam enam bulan terakhir saja.
Coba tebak, berapa persen dari itu yang kembali ke negara? Nol. N.O.L. Karena semua dikirim ke server luar negeri.

Karena semua dimasukkan ke sistem digital yang licin seperti belut, dan kebal seperti hantu. Kita bahkan tidak tahu siapa yang tertawa paling keras di balik semua ini. Yang jelas, dia bukan rakyat jelata.

Jangan salahkan pemainnya. Mereka korban. Jangan salahkan pekerjanya. Mereka ditipu. Yang harus kita tanya adalah, siapa yang bisa mengatur semuanya, dari rekrutmen, pengiriman, hingga pembayaran lintas negara? Jawaban yang paling menyeramkan, bisa jadi mereka sedang duduk di kursi kekuasaan. Atau baru saja dapat tender proyek. Atau sedang kampanye.

Kalau kamu berpikir ini lebay, silakan. Tapi nanti, kalau anak kamu sendiri datang minta uang buat “top up chip slot”, jangan bilang kamu tak diperingatkan.

Karena ini bukan sekadar darurat. Ini adalah “pengambilalihan diam-diam” negara oleh sindikat maya. Dengan rakyat sebagai pelanggan, dan elite sebagai pemilik saham.

Selamat datang di Indonesia versi baru, tempat di mana “kedaulatan rakyat perlahan-lahan dikalahkan oleh algoritma judi online.

#camanewak

Read Entire Article
8000hoki online hokikilat online
1000hoki online 5000hoki online
7000hoki online 9000hoki online
Ekonomi Kota | Kalimantan | | |