Jakarta, CNBC Indonesia - Penjualan HP global mengalami perlambatan di kuartal-II (Q2) 2025. Perang tarif yang dilancarkan Amerika Serikat (AS) memicu ketidakpastian ekonomi dan membuat masyarakat makin hati-hati mengatur pengeluaran.
Data dari firma riset IDC menunjukkan penjualan HP global memang masih tumbuh 1% dari tahun-ke-tahun (YoY) pada Q2 2025. Sebanyak 295,2 juta unit HP dikapalkan dalam periode April-Juni tahun ini.
Namun, pertumbuhan tersebut lebih lesu jika dibandingkan dengan pertumbuhan di Q1 2025 sebesar 1,5%.
Permintaan HP di China menurun pada Q1 2025. Hal ini menunjukkan subsidi pemerintah tak lagi mampu menggenjot penjualan. Lebih spesifik, penjualan iPhone dari Apple anjlok 1%.
Secara keseluruhan, permintaan menurun karena masyarakat tidak lagi memprioritaskan pengeluaran untuk HP, terutama di segmen ponsel murah.
Para pabrikan HP menawarkan produk dengan harga yang lebih tinggi, sebagai kompensasi atas melambatnya permintaan HP. Salah satu caranya adalah mendorong teknologi AI pada HP segmen bujet.
"Menghadapi tantangan politik yang berkelanjutan, dampak perang, dan kompleksitas yang ditimbulkan oleh tarif, pertumbuhan 1% di pasar HP menjadi indikator penting bahwa pasar siap untuk kembali tumbuh," kata Anthony Scarsella, direktur riset untuk Perangkat Klien di IDC, dikutip dari Reuters, Selasa (15/7/2025).
Samsung masih merajai pasar HP global dan menunjukkan pertumbuhan tertinggi di Q2 2025. Raksasa Korea Selatan tersebut berhasil mengapalkan 58 juta unit HP dan mencatat pertumbuhan 7,9% YoY.
Apple berada di posisi ke-2. Meski penjualan iPhone di China menurun, tetapi performa Apple secara global masih bisa mempertahankan pertumbuhan 1,5% YoY.
Foto: Pangsa pasar smartphone global Q2 2025. (Dok. IDC)
Pangsa pasar smartphone global Q2 2025. (Dok. IDC)
"Ketidakpastian ekonomi cenderung menekan permintaan di segmen pasar bawah, di mana sensitivitas harga paling tinggi. Akibatnya, Android kelas bawah mengalami krisis yang membebani pertumbuhan pasar secara keseluruhan," kata Nabila Popal, direktur riset senior Worldwide Client Devices.
Pada Mei 2025, IDC memangkas prediksi pertumbuhan untuk pengiriman HP global sepanjang 2025, dari yang sebelumnya 0,6% menjadi 2,3%. Ketidakpastian ekonomi karena tarif disebut sebagai faktor utama masyarakat mengerem pengeluaran untuk belanja HP.
(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Siap-Siap Sengsara, HP Ini Diramal Makin Tak Laku di Tahun 2025