Jakarta, CNBC Indonesia - Induk perusahaan Google, Alphabet ikut menyumbang proyek pembuatan ruang dansa di sayap timur Gedung Putih. Kabarnya uang itu berjumlah US$22 juta atau Rp 365 miliar dan mewakili hampir 10% total pembangunan.
Sebelumnya Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan dana pembangunan ruangan itu akan berasal dari dirinya dan para donatur swasta. Tak ada keterangan lebih lanjut siapa saja para donatur dan jumlahnya.
Dalam laporan CNBC Internasional, nama Alphabet disebut jadi salah satu yang ikut menyumbang berdasarkan penyelesaian hukum dengan Trump bulan lalu. Kasus itu terkait larangan penggunaan YouTube setelah kerusuhan Gedung Capitol AS pada 6 Januari 2021 oleh pendukung Trump.
CNBC Internasional mencatat kontribusi perusahaan mencapai hampir 10% dari perkiraan biaya konstruksi. Uang penyelesaian akan disumbangkan atas nama Trump pada badan bebas pajak Trust for the National Mall untuk memulihkan, melestarikan, dan mengangkat National Mall, serta membantu pembangunan White House State Ballroom.
Selain itu, Lockheed Martin mengonfirmasi ikut memberikan uangnya. Namun menolak mengungkapkan besaran sumbangan.
Nama lain yang ikut menyumbang adalah RJ Reynolds, Booz Allen Hamilton Palanir dan NextEra Energy. Sementara perusahaan induk CNBC Internasional, Comcast juga masuk dalam daftar donatur utama, tidak disebutkan berapa jumlah uang yang disumbangkan.
Saat ini, proses pembongkaran tengah berlangsung dan harus diselesaikan dalam minggu ini.
Rencananya ruang dansa itu akan dibangun di kawasan seluas 90 ribu kaki persegi dengan nilai US$250 juta (Rp 4,1 triliun). Trump sebenarnya sempat berjanji tak akan melakukannya.
Bulan Juli lalu, dia mengatakan ruang dansa akan dibangun di sebelah East Wings. Menurutnya hal ini jadi penghormatan pada bangunan yang sudah ada.
Namun ternyata rencana itu berubah. Gambar pembongkaran itu tersebar dan memicu kemarahan publik.
Seorang pejabat Gedung Putih kepada CNBC Internasional menyatakan rencana berubah. Dia mengatakan sayap timur akan dibuat lebih modern dan akan dinimati presiden dan ibu negara di masa depan.
"Ini mencakup sebuah ruang dansa yang besar dan indah," kata pejabat itu.
(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bukan Singkatan, Ternyata Ini Arti Nama Google yang Sebenarnya

3 hours ago
2
















































