Gebrakan BYD Ngecas Mobil Cuma 5 Menit, Tesla Minggir!

21 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Industri mobil listrik (EV) China kembali melakukan gebrakan. BYD pada awal pekan ini memberkenalkan platform baru untuk EV yang memungkinkan pengisian daya super cepat, bahkan menyamai pengisian bensin pada mobil berbahan bakar minyak.

Untuk pertama kalinya, BYD mengumumkan akan membangun jaringan pengisian daya cepat di seantero China. Dinamai 'super e-platform', teknologi pengisian daya BYD memiliki kecepatan 1.000 kW.

Kapasitas itu dua kali lipat ketimbang 'supercharger' milik Tesla yang memiliki kecepatan pengisian daya mentok di 500 kW, dikutip dari Reuters, Selasa (18/3/2025).

Dengan super e-platform, pendiri BYD Wang Chuanfu mengatakan pengisian daya untuk mobil hanya memakan waktu 5 menit untuk perjalanan sejauh 400 km.

Teknologi pengisian daya cepat untuk EV merupakan terobosan yang bisa mendorong adopsi mobil non-bensin. Pasalnya, salah satu keluhan para pengemudi EV selama ini adalah lamanya waktu tunggu untuk melakukan pengisian daya.

"Dalam rangka memberikan solusi terhadap kekhawatiran pengguna soal pengisian daya, kami mematok target untuk mempersingkat waktu pengisian daya EV sama seperti waktu pengisian bensin pada mobil BBM," kata Wang.

Arsitektur pengisian daya cepat yang baru akan tersedia terlebih dahulu pada dua model EV baru dari BYD. Masing-masing sedan Han L dan SUV Tang L yang dibanderol mulai 270.000 yuan (Rp612 jutaan).

BYD mengatakan akan membangun lebih dari 4.000 unit pengisian daya cepat ultra di China. Namun, belum dibeberkan timeline spesifik atau jumlah investasi yang akan dikeluarkan untuk fasilitas tersebut.

Selama ini, pengguna BYD bergantung pada fasilitas pengisian daya produsen lain atau stasiun pengisian daya publik dari pihak ketiga untuk mengisi daya mobil mereka.

Gebrakan BYD yang pertama kali ingin membangun fasilitas pengisian daya tak tanggung-tanggung langsung sekaligus menjadi solusi pengisian daya 'lemot' untuk EV selama ini.

Sebagai perbandingan, Tesla telah membangun fasilitas supercharger di China sejak 2014 silam. Pesaing lokal BYD lainnya seperti Nio, Li Auto, Xpeng, dan Zeekr, juga sudah berinvestasi secara besar-besaran untuk membangun fasilitas pengisian daya selama beberapa tahun.

BYD sebagian besar mengandalkan mobil hibrida plug-in untuk penjualannya, yang mencapai 4,2 juta unit tahun lalu. Perusahaan menargetkan penjualan 5-6 juta unit tahun ini.


(fab/fab)

Saksikan video di bawah ini:

Video: BYD Resmi Masuk Pasar Tambang Lithium Brazil

Next Article China Dipalak Habis, Mau Nego Malah Ditikung

Read Entire Article
8000hoki online hokikilat online
1000hoki online 5000hoki online
7000hoki online 9000hoki online
Ekonomi Kota | Kalimantan | | |